Qnews.co.id, JAKARTA – Founder LQ Indonesia Law Firm dan Quotient Fund, Alvin Lim menyarankan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memilih calon menteri bukan dari kader partai alias non partai.
Menurut Analisis politik Arif Susanto, apa yang disampaikan Alvin Lim tersebut sangat rasional. Sebab, kebanyakan menteri yang ditangkap KPK merupakan kader partai.
“Menurutnya saran yang disampaikan oleh Alvin Lim memiliki landasan pemikiran yang logis,” kata Arif kepada Qnews.co.id, Selasa (1/10).
Lebih jauh, Arif menilai pernyataan Alvin Lim tersebut ingin menekankan pentingnya reformasi yang mendasar dalam penunjukan pejabat publik. Sehingga terlepas dari bayang-bayang kepentingan politik.
“Yang perlu di garisbawahi pentingnya mekanisme checks and balances yang lebih kuat dari internal parpol, guna mencegah terjadinya kasus korupsi oleh pejabat parpol yang ditunjuk menjadi menteri,” ujarnya.
Menurut Arif, Prabowo harus memilih figur menteri yang mempunyai kapabilitas dan pengalaman yang cukup di bidang kementerian yang akan dipimpinnya. Bukan berdasarkan kepentingan politik.
“Orang yang ditunjuk harus memiliki keahlian yang relevan dengan bidangnya. Jikan tidak memadai hanya akan memperburuk kinerja pemerintah dan menyebabkan inefisiensi,” tuturnya.
Kendati demikian, Arif tak menampik bahwa partai politik memiliki peran yang penting dalam sebuah negara yang menggunakan sistem demokrasi.
Oleh karena itu, sangat kecil kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra itu akan memilih figur menteri yang bukan dari kalangan partai.
Arif menjelaskan, jika Prabowo tidak memilih menteri dari kalangan partai, bukan tidak mungkin akan ada gejolak politik.
“Meskipun berpotensi meningkatkan kinerja pemerintahan, hal ini juga harus dilakukan dengan memperhatikan stabilitas politik dan kesolidan koalisi pendukung pemerintah,” tuturnya.