Qnews.co.id, JAKARTA – Alvin Lim: Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengaku pernah menggunakan jet pribadi saat masih menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Hal itu disampaikan Mahfud melalui akun media sosial pribadinya. Padahal sebelumnya Mahfud sempat menyerang Kaesang terkait dugaan penggunaan private jet dan meminta KPK segera memeriksa Kaesang.
Pengacara Alvin Lim menilai apa yang dilakukan Mahfud saat menjabat Ketua MK merupakan bentuk lain dari korupsi, yakni gratifikasi. Karena itu, menurut Avin, Mahfud seharusnya segera melapor ke KPK begitu mengetahui adanya dugaan gratifikasi.
“Saya bukan membela Kaesang, tapi saya ingin mengkritik Mahfud. Yang tidak ngaca sebelum mengkritik Kaesang. Sebagai ketua MK harusnya Mahfud tahu bahwa naik pesawat jet pribadi merupakan gratifikasi. Mahfud kalo bener harusnya lapor ke KPK,” ujar Alvin dalam keterangannya, Sabtu (14/9).
Mahfud, kata Alvin, ibarat maling teriak maling. Karena itu ia menilai Mahfud sebagai pengkhianat. Ia mengistilahkannya sebagai sesuatu yang hina, karena tidak berani bertindak jujur di saat yang tepat.
“Ini Mahfud nusuk Jokowi dari belakang. Saya nggak percaya selama menjabat Mahfud nggak pernah terima suap dan gratifikasi. Akan ada saatnya nanti bisa keluar buktinya,” katanya.
Alvin Lim lalu mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh hasutan Mahfud. Saat ini, Mahfud diketahui tengah merapat ke PDI Perjuangan setelah menyatakan berhenti sebagai menteri.
“Selama Mahfud jadi Menkopolhukam, hukum di Indonesia rusak. Tidak ada satu hal baik pun dilakukan terhadap masyarakat khususnya korban investasi Bodong,” paparnya.
Ia menambahkan, “Tidak pernah dibalas surat para korban dan tidak pernah ditemui.”
Menurut Alvin, kehadiran petisi 100 yang ingin memakzulkan Presiden Jokowi malah didukung Mahfud. Karena itu, ia telah menempatkan politik di atas kepentingan masyarakat.
“Dan sekarang ia menempatkan diri seolah-olah dia pahlawan yang mendukung masyarakat melawan penguasa lalim. Lucu sekali cara pengkhianat bertindak,” pungkas Alvin Lim.