Qnews.co.id, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan perubahan terkait susunan Direksi dan Komisaris PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (4/11).
Dari susunan direksi tersebut terdapat nama Mochamad Iriawan yang didapuk sebagai Komisaris Utama (Komut) dan Simon Aloysius Mantiri yang dipercaya sebagai Direktur Utama (Dirut).
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) itu tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan resminya, menjelaskan pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses yang normal dan wajar. Proses pergantian itu telah diatur dalam ketentuan yang ada.
Menurut Fadjar, kepemimpinan baru ini diharapkan bisa membawa energi baru untuk memastikan keberlanjutan Pertamina di masa depan. Adapun kepemimpinan direksi sebelumnya menjadi landasan kokoh untuk mencapai kemajuan perusahaan dalam mewujudkan ketahanan, serta mendukung kemandirian energi nasional.
Menempati penugasan baru sebagai Komisaris Utama Pertama, nama Mochamad Iriawan yang dikenal dengan sebutan Iwan Bule itu, merupakan purnawirawan perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia.
Pria kelahiran 31 Maret 1962 itu, mengawali kariernya sebagai Kapolres Tegal Polda Jateng pada tahun 2001. Kinerjanya melesat dengan diangkat sebagai Dir Reskrimum Polda Metro Jaya pada tahun 2008.
Dari sana, Iriawan mendapat berbagai tugas hingga akhirnya dipercaya menjabat Kapolda Metro Jaya pada tahun 2016. Setelah itu, Iriawan dipercaya sebagai Asops Kapolri pada 2017 dan menjadi Komisaris Jenderal Polisi di 2018.
Selama berkarier di kepolisian, Iwan terbilang banyak mendapat tugas di bidang reserse kriminal. Kasus yang pernah ia tangani, di antaranya pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen oleh mantan Ketua KPK Antashari Azhar.
Tak hanya berkarier di kepolisian, Iwan juga sempat terjun ke dunia politik melalui Partai Gerindra pada tahun 2023. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI menggantikan Iwan Budianto pada November 2019.
Tak hanya itu, Mochamad Iriawan juga pernah dilantik sebagai Pj Gubernur Jawa Barat menggantikan Ahmad Heryawan dengan masa jabatan 18 Juni 2018 – 5 September 2018.
Nama lain yang kini menjadi sorotan pascapergantian direksi Pertamina adalah Simon Aloysius Mantiri. Simon merupakan sosok pengganti Nicke Widhyawati sebagai direktur utama.
Nama Simon sejatinya tidak asing bagi jajaran komisaris Pertamina. Ia pernah diangkat menjadi Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen pada Februari 2024. Saat itu, ia menggantikan Basuki Tjahaja Purmana atau Ahok yang mengundurkan diri.
Pria asal Tomohon, Sulawesi Utara itu, tercatat pernah menduduki posisi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024.
Simon juga dikenal sebagai anggota Dewan Pembina periode 2020-2025. Ia merupakan alumnus dari School of Business and Management di Institut Teknologi Bandung.
Simon Aloysius Mantiri juga diketahui memiliki bisnis tambang dan pernah menjabat sebagai Direktur di PT Nusantara Energy Indonesia (NEI).