AndroidBerita Utama

Penasaran? Begini Alasan Chip 2 nm Samsung Jadi Perbincangan Dunia

Fakta: beberapa laporan menyebut langkah menuju chip 2 nm bisa memangkas konsumsi daya hingga 20% dibanding proses 4 nm pada beban nyata.

Itu sebabnya percakapan tentang chip 2 nm jadi sengit, padahal banyak ponsel yang kini beredar masih memakai proses 4 nm.

Kami akan menjelaskan kenapa pergeseran ini penting, khususnya untuk pengguna di Indonesia yang memakai samsung galaxy sebagai ponsel harian.

Artikel ini tak sekadar membandingkan angka mentah antara Exynos dan Snapdragon. Fokusnya adalah pengalaman pemakaian: daya tahan baterai, panas, dan kestabilan prosesor saat tugas sehari-hari.

Kami juga menempatkan konteks global: satu seri ponsel flagship bisa hadir dengan otak berbeda antar wilayah, sehingga review jadi bervariasi.

Peta isi akan meliputi hype 2 nm, pembagian chipset per wilayah, performa gaming, efisiensi, AI/kamera, konektivitas, dan kesimpulan praktis yang mudah diterapkan.

Ringkasan Utama

  • Peralihan ke 2 nm menjanjikan efisiensi daya lebih baik dibanding 4 nm.
  • Perbedaan performa puncak antara chipset seringkali kecil.
  • Yang terasa nyata adalah suhu, stabilitas, dan daya tahan baterai.
  • Satu model ponsel flagship bisa berbeda pengalaman antar negara.
  • Artikel menekankan pengalaman pengguna, bukan sekadar angka benchmark.

Kenapa “chip 2 nm” Samsung ramai dibahas, padahal Galaxy S24 masih 4 nm?

Ringkasnya: berita 2 nm jadi headline karena itu menandai lompatan manufaktur dan arah generasi berikutnya, bukan perubahan instan pada model yang beredar hari ini.

Efek hype pabrik dan persaingan chip flagship

Node 2 nm dianggap tanda siapa yang memimpin pabrik dan desain. Publik melihat kesiapan node sebagai indikator dominasi di pasar chipset flagship.

Konteks nyata di pasar

Kedua chipset S24 memakai proses 4 nm, tetapi dibuat di pabrik berbeda. Perbedaan produksi ini yang membuat perbandingan online sering membingungkan.

  • Satu nama produk bisa hadir dalam beberapa versi sesuai wilayah.
  • Performa sehari-hari lebih dipengaruhi suhu, stabilitas, dan konsumsi daya pada versi 4 nm yang nyata dipakai.
  • Periksa selalu versi yang dites reviewer untuk memahami hasil yang disajikan.

Setelah memahami hype node 2 nm dan realitas 4 nm, kita lanjut ke peta persaingan antara otak ponsel yang berbeda di S24.

Peta persaingan di Galaxy S24 series: Exynos di sebagian negara, Snapdragon di wilayah lain

Pembagian chipset pada Galaxy S24 kerap jadi alasan perdebatan antar pengguna. Untuk model reguler dan Plus, beberapa pasar mendapat samsung exynos sementara wilayah lain memakai Snapdragon. Itu membuat hasil review luar negeri tidak selalu mewakili pengalaman lokal.

Model yang paling seragam: Galaxy S24 Ultra hanya satu chipset global

Perlu dicatat: Galaxy S24 Ultra hadir dengan satu pilihan chipset di seluruh dunia. Jadi ulasan untuk Ultra cenderung lebih konsisten antar reviewer.

Kenapa perbedaan ini memicu debat performa dan daya tahan baterai

Debat muncul karena pengguna merasa membeli nama yang sama, tetapi mendapat versi berbeda. Dua sumber utama beda pengalaman adalah performa puncak (gaming/benchmark) dan efisiensi daya.

  • Performa puncak: selisih biasanya tipis, hanya beberapa persen.
  • Efisiensi daya: di sinilah perbedaan terasa—screen-on time, panas, dan throttling.
  • Harapan realistis: jika CPU hanya beda kecil, yang terasa nyata adalah ketahanan baterai dan kestabilan frame rate.
ModelVarian chipsetCatatan
Galaxy S24 / S24+Exynos / SnapdragonBerbeda per wilayah
Galaxy S24 UltraSingle globalUlasan lebih seragam

Sebelum membandingkan lebih jauh, penting memahami apa itu samsung exynos, siapa pembuatnya, dan komponen inti sebuah SoC modern.

Teknologi Samsung Exynos: apa itu Exynos dan kenapa Samsung membuat chipset sendiri?

Sejak era Hummingbird, lini SoC buatan Samsung terus berkembang demi kemandirian produk. Teknologi Samsung Exynos adalah seri SoC ARM yang dirancang oleh divisi System LSI dari samsung electronics.

Exynos dirancang supaya banyak fungsi penting ada dalam satu paket. Itu termasuk CPU, GPU, modem, NPU untuk kecerdasan buatan, dan ISP untuk pemrosesan kamera.

Peran perancang dan pabrik

samsung electronics sebagai perancang bekerja sama dengan samsung foundry untuk memproduksi chip. Dua peran ini sering disalahartikan, padahal satu fokus pada rancangan dan satu lagi pada manufaktur.

Kenapa buat chipset sendiri?

  • Mengurangi ketergantungan pemasok eksternal.
  • Kontrol integrasi hardware-software di ekosistem mereka.
  • Efisiensi biaya jangka panjang dan fleksibilitas generasi berikutnya.

Sejarah singkat dan perkembangan grafis

Lini ini bermula dari Hummingbird dan terus berevolusi. Kolaborasi terbaru menghadirkan IP grafis berbasis AMD, termasuk rancangan amd rdna, yang meningkatkan kemampuan game dan visual.

Setelah memahami siapa pembuat dan apa isi SoC, kita siap membahas duel nyata antar prosesor pada bagian berikutnya.

Perbandingan proses manufaktur & desain CPU: Exynos 2400 vs Snapdragon 8 Gen 3

Perbandingan antara dua chip 4 nm sering kali menunjukkan perbedaan nyata saat dipakai sehari‑hari. Di sini kita lihat mengapa angka node sama bisa memberi hasil berbeda pada ponsel.

Node 4 nm sama, pabrik berbeda

Keduanya memakai proses 4 nm, tetapi versi pabrik berbeda: satu dibuat di 4LPP+ milik samsung electronics, dan yang lain di TSMC N4P. Perbedaan ini memengaruhi efisiensi daya dan panas meski angka node identik.

Filosofi desain inti: banyak inti vs konfigurasi ringkas

exynos 2400 mengusung desain deca-core dengan lebih banyak inti efisien. Lawannya mengandalkan octa-core yang lebih ringkas dan agresif pada clock untuk puncak performa.

AspekDeca‑core (exynos 2400)Octa‑core (Snapdragon)
Jumlah inti10 inti8 inti
Fokusefisiensi daya dan multitaskingperforma puncak per core
Hasil sehari‑harilebih stabil di backgroundlebih cepat saat beban tunggal

Dampak arsitektur pada pemakaian harian

Inti hemat daya menang saat chat, peta, kamera, dan banyak tugas latar. Banyak inti membantu beban paralel, tetapi scheduler OS juga menentukan efisiensi nyata.

  • Konsumsi daya turun saat tugas ringan karena inti efisien aktif lebih sering.
  • Panas muncul saat beban berat; bodi tipis flagship membatasi pembuangan panas dan memicu throttling.
  • Performa efisiensi terlihat di penggunaan panjang, bukan hanya skor singkat.

Dukungan platform untuk respons cepat

Kedua prosesor mendukung LPDDR5X dan UFS 4.0, jadi versi flagship menawarkan respon aplikasi dan transfer data yang cepat. Itu membantu pengalaman sehari‑hari terlepas dari perbedaan inti.

Selanjutnya kita beralih ke bagian yang paling terasa untuk gamer: pertempuran GPU antara Xclipse dan Adreno.

Pertarungan grafis untuk gaming: GPU Xclipse (AMD RDNA) vs Adreno

Duel GPU di ponsel flagship kini menentukan pengalaman gaming, bukan hanya skor lab. Di satu sisi ada Xclipse 940 berbasis amd rdna 3 pada exynos 2400. Di sisi lain ada Adreno 750 pada Snapdragon 8 Gen 3.

Xclipse 940 berbasis amd rdna 3: nilai tambah untuk grafis mobile

Xclipse membawa DNA amd rdna ke ponsel. Kolaborasi ini membuka fitur grafis kelas konsol, termasuk dukungan ray tracing hardware yang lebih matang.

Hasilnya: efek cahaya dan bayangan lebih realistis. Namun, fitur ini juga menekan konsumsi daya dan menguji pendinginan.

Adreno 750: kekuatan rasterisasi dan ekosistem

Adreno tetap kuat saat render konvensional (rasterisasi). Banyak game populer masih mengandalkan teknik ini, sehingga Adreno sering memberi fps lebih tinggi dan konsisten.

Ray tracing hardware & Variable Rate Shading (VRS)

Ray tracing mensimulasikan cahaya nyata, meningkatkan visual tetapi menambah beban GPU. VRS membantu menyeimbangkan beban itu.

Dengan VRS, GPU menurunkan detail di area tak terlihat, menjaga frame rate tanpa merusak pengalaman visual.

  • Gamer kompetitif: cari fps stabil, suhu rendah, dan latensi kecil.
  • Gamer visual: ray tracing dan detail grafis mungkin lebih penting.
AspekXclipse 940Adreno 750
Arsitekturberbasis amd rdna 3Desain Adreno teroptimasi Android
KeunggulanFitur konsol, ray tracingRasterisasi cepat, stabilitas game
Efek pada dayaLebih berat saat RT aktifLebih efisien pada game raster

GPU kencang di kertas belum tentu terasa. Selanjutnya kita lihat benchmark untuk melihat seberapa besar perbedaan itu dalam pengalaman gaming sehari‑hari.

Benchmark performa: seberapa besar bedanya di angka (dan apakah terasa)?

A visually engaging benchmark performance comparison image, illustrating the capabilities of Samsung's 2 nm chip technology. In the foreground, a sleek, high-tech digital dashboard displays benchmark scores and metrics, with animated graphs and charts showing impressive performance figures. In the middle ground, a semi-transparent view of the Samsung chip itself, detailed with fine circuitry and glowing elements to emphasize its advanced technology. The background features a futuristic laboratory setting, bathed in soft blue and white LED lighting, with high-tech equipment and screens. The atmosphere conveys innovation and excitement about technological advancements, with a focus on clarity and professionalism. The angle is dynamic, slightly tilted to enhance engagement and showcase the intricate details of the chip and data visualization.

Angka benchmark sering memicu perdebatan, tetapi tidak selalu mencerminkan pengalaman pengguna sehari‑hari.

Tren CPU

Dalam tes CPU, Snapdragon unggul sekitar 5–7% di Geekbench, PCMark, dan AnTuTu. Selisih ini terlihat konsisten namun tipis.

Untuk tugas ringan seperti buka aplikasi dan scrolling, perbedaan kecil itu sering tidak terasa pada samsung galaxy seri terbaru.

Tren GPU

Di 3DMark Wild Life, varian Snapdragon menunjukkan keunggulan 18–25% pada rasterisasi. Namun di Solar Bay yang menguji ray tracing, hasil lebih rapat.

Artinya, game yang memakai ray tracing mungkin memberi hasil berbeda dibanding game raster biasa.

  • Cara baca angka: skor tinggi penting, tapi perhatikan durasi tes, suhu, dan throttling.
  • Kapan CPU terasa beda: kompres video, ekspor foto batch, atau tugas berat berulang.
  • Yang terlihat pemain: fps stabil, suhu bodi, dan penurunan performa saat sesi panjang.
AspekCPU (Geekbench/AnTuTu)GPU (3DMark / Solar Bay)
Selisih rata‑rataSnapdragon +5–7%Snapdragon +18–25% / Solar Bay: ketat
Terasa saatTugas berat berulangGame grafis intens dengan ray tracing
DukunganLPDDR5X, UFS 4.0Ray tracing hardware & VRS

Ingat juga soal versi perangkat dan wilayah: hasil bisa berbeda karena firmware dan konfigurasi chipset.

Kesimpulannya, angka memberi gambaran, namun perbedaan performa nya seringkali kecil dalam pemakaian harian. Pembeda utama biasanya adalah performa efisiensi — yang akan kita bahas selanjutnya.

Untuk konteks sejarah soal varian chipset pada ponsel, lihat ulasan terkait perbandingan seri sebelumnya.

Efisiensi daya & panas: pembeda utama yang bikin Exynos dan Snapdragon terus dibandingkan

Perbandingan chipset sering berakhir pada soal nyata: bagaimana efisiensi daya mengubah pengalaman sehari‑hari.

Stress test berkelanjutan: pola throttling dan stabilitas performa

Stress test bukan soal skor puncak, melainkan berapa lama sistem mempertahankan performa nya.

Data uji menunjukkan Exynos mempertahankan stabilitas lebih tinggi pada beberapa skenario: Wild Life Extreme ~54.9% vs 47.9%, dan beban GPU berkelanjutan ~60.3% vs 43.6%.

Perbedaan suhu: sedikit hangat tapi tetap aman

Varian tertentu cenderung ~2°C lebih hangat. Namun suhu puncak tetap di bawah 50°C, sehingga batas aman terjaga.

Perbedaan ini lebih berdampak pada kenyamanan genggam dan konsistensi performa, bukan bahaya hardware.

Peran desain bodi flagship terhadap performa jangka panjang

Bodi tipis membatasi aliran panas fisik. Jadi manajemen daya di level sistem dan firmware sangat menentukan daya tahan baterai dan daya tahan ponsel flagship.

  • Efisiensi daya sering lebih penting daripada selisih benchmark karena menentukan panas, throttling, dan durasi penggunaan.
  • Untuk sesi game lama atau edit video, prioritaskan stabilitas performa dan kontrol suhu.
  • Desain bodi ramping membuat optimasi perangkat lunak jadi kunci efisiensi dan konsumsi daya.
AspekHasil/ImplikasiDampak pada pengguna
Stabilitas performaExynos ~54–60% stabilitas vs lawan ~44–48%Gameplay lebih konsisten pada sesi panjang
Suhu puncak~2°C lebih hangat, tetapKenyamanan genggam sedikit berbeda
Manajemen dayaFirmware & arsitektur inti menentukan konsumsi dayaKetahanan baterai lebih nyata daripada skor

Setelah memahami panas dan throttling, pertanyaan selanjutnya: siapa yang lebih hemat baterai dalam penggunaan sehari‑hari? Kita bahas pada bagian berikutnya.

Daya tahan baterai di penggunaan nyata: siapa lebih irit untuk pemakaian seharian?

A close-up view of a modern smartphone and a laptop side by side on a wooden desk, showcasing their battery icons with vibrant colors indicating charge levels. In the foreground, the smartphone has a visible battery percentage of 70%, while the laptop shows 80%. Soft ambient lighting illuminates the scene from a nearby window, creating a warm and inviting atmosphere. The background features a blurred view of a cozy office space, with bookshelves and plants, enhancing the sense of productivity and daily use. The focus is sharp on the devices, with a shallow depth of field emphasizing their modern design. The overall mood is one of efficiency and usability, reflecting real-life battery endurance.

Penggunaan sehari-hari yang ringan sering mengungkap perbedaan pengelolaan daya antar chipset. Aktivitas seperti browsing, chat, dan streaming menuntut efisiensi lebih dari performa mentah.

Skenario ringan‑menengah: browsing, media sosial, dan streaming video

Pada skenario ini, banyak pengujian menunjukkan varian tertentu bertahan lebih lama. Dalam tes otomatis untuk browsing dan pemutaran video, hasil nyata sering mendukung konfigurasi inti yang hemat.

Kenapa konfigurasi inti efisien berpengaruh besar pada konsumsi daya

Inti kecil yang dioptimalkan aktif saat tugas ringan. Itu menekan konsumsi daya karena inti besar jarang dipanggil.

Hasilnya: efisiensi daya terasa pada screen‑on time dan pengurangan tahanan panas saat penggunaan panjang.

Implikasi untuk pengguna Indonesia: mobilitas tinggi, sinyal campuran, dan kebiasaan charging

Sinyal yang berubah‑ubah (indoor/outdoor, 4G/5G) memaksa modem bekerja lebih keras. Itu bisa memengaruhi ketahanan baterai meski chipset efisien.

Bagi pengguna yang mengutamakan baterai, pilih berdasarkan pola penggunaan—lebih banyak streaming dan sosmed berarti fokus pada efisiensi, bukan sekadar angka benchmark.

AspekApa yang berpengaruhImplikasi untuk pemakaian
SkenarioBrowsing, chat, videoLebih terasa di penggunaan sehari‑hari
Konfigurasi intiInti efisien aktif lebih seringMengurangi konsumsi daya dan panas
Sinyal & modemIndoor/outdoor, 4G/5GBisa menurunkan ketahanan baterai saat sinyal buruk

Saran praktis: jika Anda pengguna mengutamakan baterai, periksa hasil uji masa pakai nyata dan pilih berdasarkan pola penggunaan Anda. Pengalaman pengguna sehari‑hari sering lebih menentukan daripada promosi spesifikasi.

Fitur modern di ponsel flagship: AI on-device, kamera, dan pengalaman pengguna

Di ponsel flagship masa kini, fitur AI dan kamera sering jadi pembeda yang langsung terasa oleh pengguna.

SoC sekarang bukan cuma soal kecepatan. NPU memungkinkan kecerdasan buatan berjalan langsung di perangkat. Itu membuat fitur seperti Galaxy AI responsif dan lebih privat karena pemrosesan lokal mengurangi kebutuhan kirim data ke cloud.

NPU dan AI generatif

NPU yang kuat mendukung pengeditan cepat, penghilangan objek, dan fitur generatif saat penggunaan sehari‑hari. Kecepatan proses membuat fitur terasa mulus dan berguna untuk tujuan nya: edit cepat dan asisten pintar.

ISP dan fotografi komputasional

ISP di chipset menangani HDR, noise reduction, dan stabilisasi. Hasilnya foto malam lebih bersih dan video stabil. Ini mengubah cara mengambil gambar di samsung galaxy untuk pemakaian biasa.

Keamanan ekosistem

Keamanan di level chip, seperti Knox dan secure processor, melindungi biometrik dan enkripsi. Bagi pengguna yang memakai mobile banking dan kerja hybrid, fitur ini adalah tujuan nya untuk menjaga data tetap aman.

AspekManfaatImplikasi
NPUAI on‑deviceRespons cepat, privasi
ISPFotografi komputasionalFoto malam & video lebih baik
KeamananKnox & secure processorPerlindungan data sensitif

Secara keseluruhan, fitur ini menaikkan pengalaman pengguna di samsung galaxy dan smartphone samsung lain yang mendapat dukungan dari samsung electronics. Selain AI dan kamera, kenyamanan harian juga bergantung pada konektivitas dan fungsi kecil yang sering terasa besar tujuannya.

Konektivitas dan dukungan jaringan: 5G, Wi‑Fi, dan detail kecil yang menentukan “nyaman atau tidak”

Konektivitas sering jadi hal yang terlupa, padahal ia menentukan kenyamanan penggunaan sehari‑hari lebih dari sekadar angka CPU. Modem dan Wi‑Fi yang stabil membuat ponsel terasa responsif saat streaming, call, atau bermain game online.

Modem 5G: bukan hanya soal kecepatan puncak

Modem 5G memengaruhi lebih dari throughput. Efisiensi saat sinyal fluktuatif menentukan konsumsi baterai dan panas. Modem yang hemat switching antar cell menjaga baterai tetap awet.

Jadi saat melihat klaim kecepatan, perhatikan juga bagaimana chipset flagship mengelola koneksi dalam kondisi nyata.

Wi‑Fi 7 vs Wi‑Fi 6E: apakah perlu upgrade sekarang?

Wi‑Fi 7 menawarkan latensi lebih rendah dan kapasitas lebih besar pada router terbaru. Di sisi lain, Wi‑Fi 6E sudah cukup stabil untuk sebagian besar penggunaan rumah dan kafe.

Bagi pengguna dengan banyak perangkat dan router modern, Wi‑Fi 7 lebih future‑proof. Namun untuk pemakaian umum, Wi‑Fi 6E tetap andal.

Fitur darurat: dukungan koneksi satelit (NTN)

Beberapa versi ponsel kini menambahkan opsi NTN untuk panggilan darurat di area tanpa seluler. Ini berguna saat pendakian atau musibah, tapi cakupannya terbatas dan bukan pengganti jaringan seluler reguler.

  • Cek spesifikasi versi yang dijual di Indonesia — fitur jaringan bisa berbeda per region.
  • Konektivitas yang baik meningkatkan pengalaman ponsel pada penggunaan real‑world, bukan hanya skor lab.
AspekManfaatCatatan
Modem 5GStabilitas & efisiensiPengaruh pada baterai saat sinyal buruk
Wi‑FiKecepatan & latensiWi‑Fi 7 lebih future‑proof, 6E cukup untuk banyak pengguna
NTN (satelit)Keselamatan daruratTerbatas cakupan, tidak untuk penggunaan sehari‑hari

Setelah menimbang performa, efisiensi, dan fitur, konektivitas menyatukan pengalaman jadi utuh. Di bagian akhir, kita tarik kesimpulan praktis agar Anda bisa memilih varian yang paling cocok dengan kebutuhan penggunaan di Indonesia.

Kesimpulan

Kesimpulan — Pada akhirnya, berita soal chip 2 nm menunjukkan arah persaingan masa depan. Namun keputusan beli hari ini sebaiknya berdasar pada pengalaman nyata dari unit 4 nm yang tersedia.

Perhatikan peta varian: beberapa model Galaxy S24 hadir dalam versi berbeda per wilayah. Pastikan Anda tahu versi yang dijual di Indonesia agar ekspektasi sesuai.

Secara seimbang, selisih performa puncak relatif kecil. Snapdragon sering unggul pada grafis rasterisasi, sementara efisiensi daya dan daya tahan baterai jadi pembeda penting untuk penggunaan sehari‑hari.

Jika Anda gamer berat, cari varian dengan GPU lebih kuat. Jika fokus pada baterai, utamakan versi yang lebih irit dan periksa hasil uji baterai dari reviewer yang menguji versi sama.

Cek spesifikasi resmi dan garansi, pastikan versi chipset pada unit yang Anda incar, lalu pilih berdasarkan prioritas: gaming, baterai, kamera/AI, atau konektivitas.

➡️ Baca Juga: Rahasia Kekalahan Xbox: PS5 Kuasai 70% Pasar, Fakta Ini Buktinya!

➡️ Baca Juga: Hadir dengan Desain Flip, Motorola Razonr 50 Ultra Bawa Layar External Lebih Besar.

Related Articles

Back to top button