Nasdem Tak Mau Bergabung Kabinet Prabowo Hanya Lip Service

Ketua Umum Partai Nasdem bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto (foto: ist)

Qnews.co.id, JAKARTA – Pengamat politik Musfi Romdoni menilai sikap Partai Nasdem yang memutuskan tidak bergabung dengan kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto hanya lip service semata agar kelihatan sebagai kesatria oleh publik. 

“Pernyataan Nasdem hanyalah lip service kepada publik agar terlihat tampak sebagai kesatria. Dengan menyebut tidak bergabung dalam kabinet,” kata Romdoni kepada Qnews.co.id, Selasa (15/10).

Bacaan Lainnya

Selain itu, dia menilai pernyataan Nasdem bagian dari strategi tawar-menawar kepada Prabowo. 

Menurutnya, parpol yang memilih mendukung pemerintahan saat kabinet sudah terbentuk saja masih diberikan posisi. Misal, Partai Demokrat yang masuk ke pemerintahan Presiden Jokowi di penghujung periode.

“Karena pada praktiknya, memberi kursi adalah cara untuk mengunci dukungan partai di pemerintah,” terang Musfi.

Nasdem Tak Gabung Kabinet Prabowo karena Sadar Diri

Terpisah, Partai Nasdem mengaku lebih sadar diri untuk bergabung ke dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto pada periode 2024-2029. 

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Saan Mustopa menjelaskan, partainya memilih tidak masuk kabinet karena bukan pendukung Prabowo-Gibran. 

Saan menyebut, hal tersebut salah satu alasan partainya tidak masuk kabinet Prabowo karena dilandasi etika dan kepantasan politik.

“Nasdem merasa ewuh pakewuh (tidak enak) mengajukan calon menteri sebab menjadi gerbong terbelakang barisan parpol pendukung,” kata Saan kepada wartawan, dikutip Selasa (15/10).

Meski demikian, lanjut anak buah Surya Paloh itu, Nasdem tetap berada dalam barisan pemerintahan Prabowo-Gibran. Saan tak setuju jika partainya dianggap sebagai oposisi karena tidak masuk kabinet. 

“Enggak ada oposisi. Kita tetap dalam barisan pemerintahan Prabowo-Gibran,” tuturnya. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan