Qnews.co.id, JAKARTA – Pemuda Muhammadiyah menyatakan apresiasi atas komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memerangi judi online di Indonesia. Mereka menghargai sikap kesatria Kapolri yang menyatakan siap mundur jika terbukti menerima uang dari judi online, menunjukkan integritas tinggi dan komitmen terhadap hukum.
Sekretaris Jenderal Pemuda Muhammadiyah, Najih Prastiyo, menegaskan sikap tegas dan kesatria seperti ini patut dicontoh oleh para pejabat publik lainnya, terutama penegak hukum.
“Keteladanan pejabat dan aparat adalah fondasi penting untuk membangun kepercayaan publik,” ujar Najih di Jakarta, Rabu (13/11).
Najih juga menyampaikan dukungan penuh kepada Polri dalam menangani masalah judi online yang telah banyak merugikan masyarakat, baik secara materiil maupun imateriil. Ia meyakini bahwa Kapolri akan bertindak tegas dan tuntas untuk menyelesaikan permasalahan ini, guna memastikan penegakan hukum yang adil dan tanpa pandang bulu.
Apresiasi itu menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Kapolri mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Hal itu menjadi contoh penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmennya untuk memberantas judi online dengan tegas dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Senin (11/11). Ia bahkan menyatakan siap mundur jika kedapatan menerima uang dari judi online.
Dalam pernyataannya, Jenderal Sigit menekankan tentang komitmennya terhadap pemberantasan judi online: Kapolri menyatakan tidak akan ragu-ragu untuk memberantas judi online dari akar hingga paling atas.
“Jika saya kedapatan saya menerima judi online, saya besok pagi mundur, Pak,” ujar Jenderal Sigit di di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11).
Kapolri juga memberikan arahan tegas kepada seluruh anggota Polri untuk memberantas judi online. Jika ada yang tidak melaksanakan tugasnya, ada dua kemungkinan: mereka terlibat atau mereka membiarkan karena takut. Kapolri menginstruksikan bahwa jika tidak sanggup, lebih baik mundur, seperti dirinya.
Karena itu, Jenderal Sigit menyatakan komitmen serupa terhadap anak buahnya yang mungkin tersangkut masalah judi online.
“Jadi kalau di antara rekan-rekan tidak bisa melaksanakan hanya dua. Anda terlibat, itu yang pertama, atau membiarkannya, atau takut,” terang Jenderal Sigit.
Ia menambahkan, “Jadi saya kira kalau tidak sanggup dipersilahkan untuk mundur. Sama dengan saya, Pak.”
Pernyataan itu mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Pemuda Muhammadiyah, yang memandang sikap kesatria dan integritas Jenderal Sigit sebagai teladan bagi pejabat publik dan penegak hukum lainnya.