Qnews.co.id, JAKARTA – Pengamat Kesehatan Dicky Budiman mengingatkan pemerintah untuk melibatkan produsen untuk program makan bergizi gratis. Hal itu agar makanan yang akan dikonsumsi terjamin dari segi gizi, higienis, dan penyalurannya.
Secara khusus terkait sistem distribusi, kerja sama dengan produsen makanan lokal dan fasilitas penyimpanan serta transportasi yang memadai diperlukan untuk menjaga kualitas makanan tetap baik
“Sistem distribusi yang efektif, termasuk kerja sama dengan produsen lokal dan penggunaan fasilitas penyimpanan serta transportasi yang memadai untuk menjaga kualitas makanan,” papar Dicky dikutip dari ANTARA di Jakarta, Rabu (23/10).
Menurut Dicky, solusi itu diperlukan untuk mengatasi hambatan saat pemerintah menjangkau daerah-daerah yang jauh atau wilayah dengan infrastruktur minim.
Dikhawatirkan hambatan akses yang dialami akan menyebabkan penurunan kualitas makanan, seperti menjadi basi atau rusak.
Terlebih, ketidakteraturan dalam menjaga standar kebersihan makanan sangat mungkin meningkatkan risiko terkontaminasi dan wabah penyakit.
Untuk itu, pemerintah perlu menggandeng sejumlah produsen makanan yang memang paham terkait distribusi, standar kesehatan, kebersihan, hingga kualitas serta variasi jenis makanan.
Termasuk juga memastikan adanya porsi makanan seimbang dengan variasi menu yang kaya akan sumber protein, serat, vitamin, dan mineral.
“Semua itu sebaiknya disusun oleh ahli gizi,” terangnya.
Selain itu, kata Dicky, makanan yang masuk ke tubuh anak seharusnya disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatannya.
Asupan makanannya juga perlu dipastikan bahwa kualitasnya telah memenuhi kebutuhan gizi dan harus diintegrasikan dengan edukasi bagi orang tua tentang pentingnya asupan gizi di rumah. Jika itu terpenuhi, Dicky menilai program makan bergizi gratis akan sangat bermanfaat.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Cipinang Jaya melakukan uji coba makan siang bergizi gratis di SMK Negeri 26, Jakarta Timur.
BUMD PT Food Station Cipinang Jaya didukung oleh PT Food Station Cipinang Jaya dan PT Jakarta Tourisindo berhasil menghadirkan sekotak makanan dengan porsi Rp25 ribu.
Menu makanan yang disediakan terdiri dari nasi putih, ayam teriyaki, telur dadar, tahu cabai garam, salad sayur dan juga buah pisang. Total kalori dari porsi makanan tersebut sebanyak 758 kkal.
Sebelumnya, Pemprov DKI juga telah menggandeng sejumlah BUMD lainnya seperti PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) dan Dharma Jaya.