Qnews.co.id, JAMBUR MAMANG – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, pada cabang olahraga arung jeram yang berlangsung di Aceh Tenggara, dinilai memiliki persiapan yang baik.
Hal itu disampaikan oleh Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI Pusat).
“Sepekan sebelum dibuka (perlombaan arung jeram), Sekda Provinsi mengatakan jika kesiapan Aceh Tenggara sebagai tuan rumah adalah yang terbaik. Satu lagi, pada saat risk manajemen yang dilakukan kepolisian, Aceh Tenggara mendapatkan skor tertinggi, artinya paling berisiko tetapi memiliki manajemen risiko terbaik,” katanya Panwasrah KONI Pusat, Irfan Bachtiar.
Pihaknya pun mengaku belum pernah menemukan aset seperti ini, Sungai Alas Ketambe dan Sungai Mamas Jambur Mamang. Di mana semua fasilitas ada, terutama sumber daya manusianya yang dinilai Irfan sangat membantu pihaknya yang ‘sendirian’ menggelar pertandingan cabang olahraga PON di Aceh Tenggara.
“Terus terang saja, PON kali ini tidak hanya di Aceh dan Sumatera Utara, tetapi juga di Aceh Tenggara. Terbukti PJ Gubernur Aceh datang langsung membuka kegiatan perlombaan PON di Aceh Tenggara, tidak ada daerah lain,” tambahnya.
Sambutan dari masyarakat Aceh Tenggara akan kegiatan cabang arung jeram pada PON kali ini memang luar biasa. Sejak dari Ketambe hingga berakhir di Jambur Mamang tercatat ada sebanyak lebih dari 30 ribu pengunjung datang ke perlombaan arung jeram PON XXI/2024.
Bahkan, pada hari terakhir pertandingan di Sungai Mamas, Kamis (19/9), dari perhitungan di pintu masuk kawasan tercatat menjadi kunjungan terbesar, yakni 25.700 pengunjung yang hadir.
Tercatat, laki-laki berjumlah 16.800 orang dan perempuan sebanyak 8.900 orang. Dengan jumlah kendaraan 18.200 buah, yang di dominasi 15.600 kendaraan roda dua dan 2.600 kendaraan roda empat.
Tingginya tingkat kunjungan ke pertandingan arung jeram di Sungai Alas dan Lawe Mamas ini membuat pemasukan para UMKM yang berjumlah 60 stand serta 70 pelaku usaha kaki lima meningkat pesat selama sembilan hari penyelenggaraan perlombaan.
Berdasarkan perhitungan dari dinas Koperasi setempat, dari enam hari perlombaan di Sungai Alas, tercatat total pemasukan yang bisa diperoleh oleh UMKM dan kaki lima sebanyak lebih dari Rp 500 juta.
Sementara dari tiga hari perlombaan di Sungai Mamas, dihasilkan pemasukan yang mencapai hampir Rp 300 juta. Ini merupakan tingkat kunjungan terbesar yang pernah yang pernah terjadi di Aceh Tenggara, sehingga membuat tempat perlombaan membludak di dua tempat membludak di setiap hari perlombaan.
Atas hasil ini, PB FAJI pun sangat mengapresiasi seluruh kerja keras dari semua pihak. Terutama Pemerintah Daerah Aceh Tenggara yang dinilai telah memberikan dukungan yang luar biasa.
“Kami mengapresiasi atas respon cepat atas kebutuhan dan kendala selama menggelar pertandingan PON di sini. Sehingga kami (panpel) bisa mengatasi semua persoalan dan kegiatan perlombaan bisa berjalan lancar,” kata Technical Delegate cabor arung jeram PON XXI/2024 sekaligus Ketua Harian PB FAJI, Amalia Yunita.
Pihaknya pun berpesan agar para pemangku kepentingan terkait dengan Sungai Alas dan Sungai Lawe Mamas tetap menjaga kelestarian sungai serta lingkungannya. Karena sungai tersebut, menurutnya, layak untuk dijadikan venue untuk event internasional, bahkan untuk sekelas World Championship (Kejuaraan Dunia).
“Terima kasih kepada seluruh pihak. Mohon maaf jika kami ada kekurangan di penyelenggaraan PON pertama arung jeram ini. Ini adalah penyelenggaraan yang luar biasa, dengan sambutan tuan rumah dan masyarakat yang sama luar biasanya, terbaik di antara penyelenggaraan kejuaraan arung jeram yang pernah digelar,” tambahnya.
PJ Bupati, Drs Syakir MSi mengatakan rasa syukurnya atas kesuksesan penyelenggaraan cabang arung jeram PON XXI/2024 di Aceh Tenggara.
Dengan digelarnya perlombaan arung jeram didaerahnya, Syakir mengaku banyak tahu potensi-potensi kegiatan arung jeram yang bisa dikembangkan di daerahnya tersebut, baik level daerah, nasional, maupun internasional. Termasuk cambuk bagi pihaknya bagaimana menjaga lingkungan sungai.
Bahkan di Sungai Mamas dari pertama pertandingan hingga berakhir, airnya tidak pernah berwarna coklat, selalu jernih menurut para peserta. Lalu jeramnya juga dinilai sangat teknikal sekali dengan lingkungan yang masih sangat asri.
“Tepuk tangan untuk kita semua yang sudah sukses menggelar pertandingan PON di Aceh Tenggara. Dari Forkopimda hingga panitia penyelenggara, KONI Pusat, PB FAJI, serta semua kontingen provinsi yang hadir kami ucapkan terima kasih. Terutama para warga Aceh Tenggara, khususnya Jambur Mamang kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya,” tukasnya.
Tiga pantun yang dibacakan oleh PJ Bupati akhirnya menutup pelaksanaan cabang olahraga arung jeram PON XXI/2024 di Aceh Tenggara.
“Sungai Mamas mengalir di Jambur Mamang, masyarakat pun ramah dan penuh senyuman. Kami ucapkan selamat kepada para atlet arung jeram, bersatu menang, Aceh Tenggara dikenang,”.
“Aceh Tenggara penuh kegiatan pariwisata, kalau tidak ada PON dunia akan buta dan tak melihatnya. Terima kasih sudah mewarnai Aceh Tenggara atlet-atlet ganteng dan cantik,”.
“Kopi aren warna hitam, enak diminum bersama teman. Selamat jalan kontingen arung jeram, kami lepas kalian dengan penuh kebanggaan dan senyuman,” imbuhnya.