Qnews.co.id, JAKARTA – Semi final pekan kedua Amman Mineral Men’s World Tennis Championship menyajikan partai ulangan antara unggulan ketujuh, Andre Ilagan, dengan unggulan pertama, Omar Jasika, Jumat, (6/9).
Petenis Amerika Serikat itu bertekad membalaskan dendam pada pertemuan kedua mereka di Bali National Tennis Center, Nusa Dua.
“Di Bali, tak akan ada yang keliru. Aku cukup menjadi diriku sendiri. Seperti yang sudah-sudah, Aku akan berusaha menampilkan permainan terbaikku. Memang, ada evaluasi dari kekalahan pada pekan pertama,” ujar Ilagan, rangking 461 dunia nomor tunggal.
Pekan lalu, Ilagan kalah dua set langsung dari petenis Australia itu. Pada babak yang sama, pemuda 23 tahun harus bertekuk lutut, 6-7(1), 5-7.
Untuk mencapai empat besar pekan ini, Ilagan mengatasi kompatriotnya, Keegan Smith. Pemilik dua trofi seri ITF (Federasi Tenis Internasional) Men’s World Tennis Tour itu unggul, 6-3, 4-6, 6-1. Mesti lewati rubber set, ia mengaku sulit mengolah emosi bergejolak dalam dirinya.
“Selalu rumit ketika harus melawan sahabat sendiri. Tensiku jadi sedikit menurun. Terbersit pula perasaan gundah gulana ketika menyerangnya. Belum lagi, cuacanya juga semakin lembab dan panas pada pekan ini. Namun, bagaimana pun tantangannya, aku benar-benar merasa nyaman selama dua pekan,” ujar Ilagan, anak Hawai’i.
Ilagan mesti berhati-hati ketika menjalani ulangan semi final pekan pertama. Pasalnya, Omar berada dalam tren positif. Juara pekan pertama itu telah membukukan sepuluh kemenangan beruntun. Istimewanya lagi, ia hanya kecolongan sebuah set.
Teranyar, Omar menundukkan unggulan kedelapan asal Yunani, Stefanos Sakellaridis, 6-3, 6-2. Dalam satu seperempat jam perempat final, petenis Australia bermain nyaris sempurna. Nihil double fault, servis pemilik dua gelar Challenger ini tidak menemui satu pun percobaan break. Serangannya pun mematikan, tiga kali ia rebut servis.
Semi Final Ideal Antara Dua Petenis Berbekal Grand Slam
Calon lawan mereka di puncak kejuaraan ITF M25 menjalani semi final ideal. Unggulan kedua asal Negeri Kangguru, James McCabe, meladeni unggulan ketiga asal Inggris, Jay Clarke.
Pada perempat final, McCabe menyudahi kompatriotnya, Ryan Ziegann, 6-2, 6-3. Sementara Clarke menyisihkan unggulan keenam asal Swis, Wenger, 6-2, 7-6(4).
Berselisih lima tahun, kedua petenis telah memakan asam garam yang sama. Keduanya telah mencicipi babak utama Grand Slam. McCabe, petenis 21 tahun, mencatat prestasi di ajang Australia Open pada awal tahun ini. Clarke, yang lebih senior, menyentuh empat penampilan di arena rumput The Championship Wimbledon.
“Clarke adalah petenis jempolan. Rasanya, ia pernah berada di dua ratus besar tunggal putra dunia. Jadi, semi final pasti berlangsung ketat. Semoga, cuaca panas menguntungkan seorang Australia,” papar McCabe, pengoleksi dua gelar M25.
James McCabe pun menyanjung kesungguhan turnamen yang disponsori perusahaan tambang ini. Kehadiran para pemungut bola (ball kids) di turnamen entry level ITF, menurutnya, menunjukkan keseriusan pagelaran empat pekan berturut ini.
“Aku sangat menyukai Bali. Arena ini pun sangat menakjubkan. Semestinya ada turnamen ATP Challenger di sini,” ujar McCabe, atlet kelahiran Filipina.
Direktur Turnamen Amman Mineral Men’s World Tennis Champhionship 2024, Lani Sardadi, pun merencanakan untuk menggelar perhelatan ATP Challenger 75K.
Pihaknya menilai keberadaan turnamen dengan level lebih tinggi akan mengundang wisatawan ke lapangan yang berjarak hanya sepuluh menit dari Pantai Mengiat, berada dalam kawasan wisata Nusa Dua, Bali. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam mendorong potensi pariwisata olahraga di Pulau Dewata