Qnews.co.id, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Kota Sukabumi tersebar di 69 titik.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat mengungkapkan bencana hidrometeorologi terjadi pada sepanjang Selasa (5/11) hingga Rabu (6/11) tersebar di 33 kelurahan.
“Lokasi tersebar di 33 kelurahan, 7 kecamatan atau di seluruh wilayah Kota Sukabumi,” kata Novian di Markas BPBD Kota Sukabumi, Rabu (6/11).
Secara rinci, bencana hidrometeorologi yang terjadi meliputi banjir limpasan sebanyak 47 titik, longsor 10 titik, tembok penahan tanah (TPT) jebol ada 5 titik, dinding rumah jebol 3 titik, pohon tumbang 2 titik dan rumah roboh 1 titik.
Menurut Novian, pihaknya telah menangani persoalan bencana di 8 titik, yakni bencana banjir dan longsor yang terdapat di RW 10, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang.
Lalu banjir limpasan yang terjadi di Jalan Pasir Raharja, RW 07, Kelurahan Nanggeleng, dan bencana longsor di RT 04/14, Perumahan Tanjungsari, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh.
Kemudian TPT jalan jebol di Perumahan Gading PangGon Mas, RW 15, Kecamatan Gunungpuyuh. Adapun longsor bantaran kali terdapat di RT 01/02, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, lalu atap sekolah ambruk di SDN Cibeureumhilir I, Kelurahan/Kecamatan Cibeureum.
Juga ada atap ruang guru yang ambruk di SDN Loasari, berada di belakang kantor Kecamatan Cibeureum. Serta longsor di Kampung Ciandam, Kelurahan Cibeureumhilir.
“Untuk total kerugian masih didata, karena tidak tertutup kemungkinan lokasi bencana bisa bertambah seiring cuaca ekstrem yang masih terjadi di hampir seluruh wilayah Kota Sukabumi,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Novian menegaskan untuk korban jiwa, luka maupun hilang tidak ada alias nihil. Namun ada juga beberapa warga yang terpaksa mengungsi karena rumahnya mengalami kerusakan yang parah.
Rata-rata penduduk yang terdampak, ujar Novian, berada di kawasan bantaran sungai dan berimbas terhadap penduduk yang di sekitarnya.
Adapun potensi bencana lanjutan atau bencana susulan masih sangat mungkin terjadi di Sukabumi, seperti banjir limpasan, apabila di utara Kota Sukabumi kembali turun hujan dengan intensitas yang tinggi. Juga bencana tanah longsor yang bisa mengancam jiwa, merupakan ancaman yang siap menghantui warga.