Qnews.co.id – Analis politik dan intelijen Boni Hargens merasa kagum dengan kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selama menjadi orang nomor satu di tubuh Polri.
Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mampu dan berani menciptakan suatu terobosan yang membuat institusi Polri semakin lebih baik di mata publik.
“Pak Listyo Sigit saya kira sejak awal beliau bagus ketika mengusung satu pendekatan dari common law yaitu restorative justice yang memang juga sudah ada dalam tradisi hukum pidana Indonesia, terobosan melalui restorative justice itu kan sesuatu hal yang mengejutkan dulu di awal,” kata Boni Hargens di YouTube Quotient TV.
“Saya sendiri sangat kagum, karena pendekatan itu kan tidak hanya dalam konteks kasus pidana yang ditangani tapi juga terutama memperbaiki hubungan negara dan masyarakat di masa lalu kita tahu bahwa ada luka diantara hubungan masyarakat dengan negara terutama institusi kepolisian,” sambungnya.
Boni Hargens juga tak menampik kalau nama institusi Polri sempat tercoreng di mata publik. Namun, Boni juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk melihat lebih luas soal kinerja kepolisian, jangan karena perbuatan negatif dari satu oknum, membuat satu institusi polri jelek, apalagi menyoroti kepemimpinan kapolri.
“Karena itu tindakan oknum maka perlu ada pembenaran, saya setuju bahwa leadership punya pengaruh besar dalam seluruh proses manajemen dan implementasi sebuah kinerja institusi. Tapi dalam kasus yang muncul ini mayoritas menurut saya bersifat parsial ya, bersifat situasional maka ini lebih dibebankan kepada oknum,” ujarnya.
Untuk itu, jika bicara soal apakah kinerja Polri sudah maksimal, Boni Hargens memastikan hingga saat ini tidak ada standar pengukuran apapun yang dapat menilai kinerja suatu institusi.
“Jadi apakah kinerja polri sudah optimal, pertanyaan balik dari saya apakah ada institusi di negara ini dan di semua negara punya kinerja optimal atau maksimal lah dengan standar pengukuran apapun yang kita pakai? Saya kira hampir tidak ada,” jelas Boni.
“Setiap institusi pasti ada kemajuan, ada kelambanan, ada hal yang stagnan, ada hal terobosan yang mengejutkan. Dan polri menurut saya suka atau tidak dengan segala proses jatuh bangunnya sudah mengalami kemajuan yang luar biasa dari tahun 1998 sampai hari ini,” sambungnya.
Selain itu, Boni Hargens juga mengatakan, situasi politik juga mempengaruhi pandangan publik siap peran dan kinerja kepolisian. Sebab, institusi Polri merupakan pilar penting dari demokrasi.
“Dalam perkembangan situasi politik juga mempengaruhi pandangan publik. Saya kira siapapun kapolrinya sejak 2014 sampai hari ini pasti akan dikritik oleh masyarakat,” pungkasnya.