Qnews.co.id, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini tentang potensi gelombang tinggi. Diprediksi gelombang tinggi mencapai 4 meter terjadi di perairan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur pada 13-14 Oktober 2024.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menjelaskan potensi gelombang tinggi berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran. Gelombang tinggi juga berbahaya bagi keselamatan nelayan yang menggunakan perahu dengan kecepatan angin di atas 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
BMKG memperingatkan agar kapal tongkang segera meningkatkan kewaspadaan jika mendapati adanya kecepatan angin melebihi 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Sementara kapal ferry diminta waspada terhadap kecepatan angin yang melebihi 21 knot dan gelombang tinggi di atas 2,5 meter.
Khusus untuk kapal ukuran besar, seperti kapal kargo dan pesiar, menurut BMKG, ancaman terbesar muncul saat kecepatan angin melebihi 27 knot dan gelombang di atas 4 meter.
Menurut Eko, pola angin di Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut ke timur laut. Angin bergerak pada kecepatan 8-25 knot, sedangkan di bagian selatan, angin bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 6-25 knot.
Sejauh ini, BMKG mendeteksi adanya kecepatan angin tertinggi yang kemungkinan terjadi di perairan utara Sabang dan Samudera Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Kondisi itu akan menyebabkan peningkatan gelombang tinggi di sejumlah wilayah, termasuk Selat Malaka, Samudera Hindia barat, hingga Laut Jawa.
Untuk itu, BMKG mengimbau warga dan pelaku pelayaran agar selalu waspada saat beraktivitas di laut. Selain itu, masyarakat diminta untuk selalu memantau informasi terbaru dari demi alasan keselamatan.
