Harga Komoditas Pangan Turun, Kemendag: Kami Kaji Penyebab dan Dampaknya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan keterangan kepada wartawan usai dilantik menjadi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022). Foto: ANTARA

Qnews.co.id, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Istana Kepresidenan Jakarta berjanji akan bersikap terhadap maraknya penurunan harga sejumlah komoditas pangan akhir-akhir ini.

Salah satu yang akan dilakukan segera adalah mengkaji penyebab sekaligus dampak dari penurunan harga sejumlah komoditas pangan yang dianggap terlalu rendah di Tanah Air.

Bacaan Lainnya

Caranya dengan membuktikan di lapangan, apakah benar suplai terlalu banyak sehingga harga jatuh, ataukah daya beli masyarakat yang menurun.

“Nanti kita lihat, kita kaji lebih lanjut,” kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Jumat (4/10)

Zulkifli Hasan kepada awak media mengungkapkan bahwa dirinya kerap dirundung atau di-bully oleh masyarakat ketika menyebut adanya harga komoditas pangan yang terlalu murah. Padahal, harga yang terlalu murah, menurut Zulkifli akan berdampak kerugian bagi petani.

“Dulu kan saya sering di-bully, kalo ngomong ini harganya kemurahan terus di-bully, dimarah-marahi saya ini,” paparnya.

Zulkifli menjelaskan kementerian yang dipimpinnya tidak akan tinggal diam ketika inflasi terjadi. Kementerian Perdagangan akan berupaya secepatnya mengatasi hal tersebut melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Hanya saja, ketika harga komoditas pangan terlalu murah, petani berpotensi mengalami penurunan pendapatan hingga berujung bangkrut.

Mendag Zulkifli Hasan mencontohkan saat harga cabai merah kriting terlalu murah di pasaran, yakni Rp15 ribu, sementara pemerintah mematok harga Rp40 ribu, hal itu akan merugikan petani.

“Begitu juga telur. Kalau telur standar kita kan Rp28 ribu, kalau harganya Rp24 ribu, itu tutup. Nah ini memang ada beberapa yang terlalu murah,” papar Mendag Zulkifli.

Menurut Zulkifli, harga komoditas pangan yang terlalu murah sangat mungkin disebabkan berbagai faktor. Misalnya akibat peralihan musim, suplai yang terlampau banyak, atau daya beli masyarakat yang menurun seiring pendapatan yang juga berkurang.

Oleh karena itu, Zulkifli Hasan kembali menyatakan Kementerian Perdagangan akan melakukan kajian mendalam untuk mengetahui penyebab dan dampak dari terlalu murahnya harga komoditas pangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan