Judi Online, Menkominfo: Berdampak Buruk ke Kesejahteraan Keluarga

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (tiga kanan) berfoto bersama sejumlah ibu-ibu dalam sosialisasi anti judi online yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Pegadungan, Kalideres, Jakarta, Jumat (04/10/2024) Foto: Kemenkominfo

Qnews.co.id, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengingatkan tentang ancaman judi online (judol) bagi kehidupan masyarakat. Selama ini, praktik judi online, bukan hanya berdampak buruk terhadap soal ekonomi, tetapi juga merusak moralitas dan kesejahteraan keluarga.

Menurut Budi Arie, masyarakat perlu lebih peduli dengan keluarga. Termasuk lebih aktif untuk memperhatikan perilaku anggota keluarga. Budi Arie juga mengingatkan agar ibu-ibu rumah tangga lebih aktif mengambil peran dalam memberantas judol

Bacaan Lainnya

“Ibu-ibu sayang suami, kan? Kalau begitu, ingatin suaminya supaya jangan main judi online. Uangnya buat beli susu anak, bukan buat kalah di judi,” kata Budi Arie dalam keterangannya, Sabtu (5/10).

Hal itu diungkapkan Budi Arie dalam kegiatan sosialisasi anti judi online yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Pegadungan, Kalideres, Jakarta, Jumat (4/10).

Pada kesempatan itu, Budi Arie juga mengingatkan masyarakat agar menghindari pinjaman online ilegal. Pasalnya, adik kandungnya judi online adalah pinjaman online yang ilegal.

Untuk itu, para emak, kata Budi Arie, harus senantiasa mengingatkan suami dan anak-anaknya agar tidak terjerumus terhadap praktik buruk tersebut.

“Kalau saya udah teriak itu, pokoknya yang pinjol yang ilegal nggak usah bayar,” ujarnya

Karena pinjaman online, kata Budi Arie, pemain atau bandarnya adalah pihak yang sama. “Jadi bapak ibu yang main judol di-track internetnya ya. Oh ini kalah, ini ditawarin pinjaman online saja,” ungkapnya.

Ia menambahkan, “Makanya saya bilang judi online itu penipuan.”

Di acara tersebut, sejumlah emak-emak terlihat antusias. Mereka mendekati Menkominfo Budi Arie, ingin bercerita tentang pengalaman yang mereka alamai.

Saat itu, bahkan ada yang menangis histeris saat mengisahkan perilaku suaminya yang terjerat judi online.

“Kami benar-benar ingin judol ini dihentikan,” tegasnya.

Menurut Budi Arie, hal ini bukan hanya soal uang. Namun ini adalah terkait masa depan anak-anak dan masa depan Indonesia.

“Kami mau rumah tangga kami aman dari dampak buruk judi online,” ungkap Dewi, Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.

Pada kesempatan itu, Lurah Kelurahan Pegadungan Rachmat Mulyadi menyatakan apresiasinya terkait sosialisasi yang dilakukan Kominfo. Menurutnya, peran ibu rumah tangga dalam memberantas judi online sangat penting sehingga suami dan anak-anak mereka terhindar dari bahaya judi online.

“Hal itu sangat berbahaya bagi kehidupan rumah tangga. Dan ibu-ibu bisa mengawasi keberadaan anak-anaknya, suaminya, agar tidak bermain judi online,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan