Kabar Baik, Kenaikan Upah Buruh 8-10 Persen Tahun 2025 Sudah Dibahas

Arsip foto - Buruh berjalan keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dinyatakan pailit, hal tersebut tercantum dalam putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Semarang. Foto: ANTARA

Qnews.co.id, JAKARTA – Tuntutan aksi sejumlah buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang meminta Pemprov DKI menaikkan upah sebesar delapan hingga sepuluh persen sedang dibahas.

Hal tersebut disampaikan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi kepada wartawan di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (31/10).

Bacaan Lainnya

Teguh mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengupayakan kenaikan upah buruh DKI Jakarta pada tahun 2025.

“Ada beberapa proses yang kami lakukan dan sekarang sedang dalam pembahasan terkait kenaikan upah buruh dan kami tidak berdiam diri,” katanya.

Lebih lanjut, Teguh menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tengah mencari solusi dengan berbagai pihak agar menemukan titik temu ihwal rencana kenaikan upah buruh tersebut.

“Kami lagi berupaya dan semoga diterima oleh semua pihak, termasuk para buruh,” ungkapnya.

Terkait aksi para buruh beberapa waktu lalu yang mendesak pemerintah untuk menaikkan upah buruh tersebut, Teguh mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Menurutnya, aksi tersebut merupakan hak setiap warga negara yang telah diatur dalam Undang-Undang (UU) untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah.

“Kami tetap hormati hak-hak demokrasi para buruh untuk menyampaikan aspirasinya melalui unjuk rasa,” ucapnya.

Untuk diketahui, para massa buruh melakukan aksi demo menuntut kenaikan upah 8-10 persen di tahun 2025, di depan Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan