Qnews.co.id, JAKARTA – Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol. Winarto mewanti-wanti masyarakat agar tidak mudah terbujuk rayu jaringan Fredy Pratama. Pasalnya, jaringan Fredy Pratama kerap mencari orang baru yang akan menjadi kaki tangannya untuk diajak terlibat dalam peredaran narkotika.
“Kami ingatkan agar masyarakat jangan mau diiming-imingi untuk mendapatkan uang banyak dengan membawa, mengambil atau mengantarkan narkoba,” kata Winarto di Banjarbaru, Rabu (23/10).
Kapolda menegaskan, semua itu hanya tipu muslihat untuk memperdaya masyarakat. Mereka yang mudah dibujuk rayu akan dilibatkan dalam bisnis haram narkoba yang tentu sangat berbahaya dan melanggar hukum.
Berdasarkan pengakuan para tersangka yang sudah tertangkap, menurut Kapolda, kebanyakan dari masyarakat yang direkrut bahkan belum dibayar upahnya sebagaimana yang dijanjikan.
Para kaki tangan jaringan narkoba yang biasa disebut kurir itu biasanya akan dibayar setelah tugas selesai dijalankan. Sayangnya, para kurir tersebut keburu ketangkap polisi.
“Para kurir keburu ketangkap, jadi nggak sempat menerima upah dan hanya penyesalan di hati mereka,” terang Kapolda.
Oleh karena itu, jenderal polisi bintang dua itu tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terkena bujuk rayu untuk dijadikan kurir oleh jaringan pengedar dengan alasan apapun.
Kabar terbaru, komplotan kaki tangan jaringan gembong narkotika internasional Fredy Pratama berhasil diungkap Ditresnarkoba Polda Kalsel. Polda Kalsel berhasil menangkap enam warga bersama barang bukti narkoba dengan totalnya 70,76 kg sabu-sabu dan 9.560 butir ekstasi.
Diketahui barang haram itu berasal Malaysia dan sengaja dimasukkan ke Banjarmasin, Kalsel melalui jalur darat dari Kalimantan Barat.