Terkait Jaringan Fredy Pratama, Polisi Telusuri Aset Para Penyelundup 70,76 Kg Sabu

Kapolda Kalsel Irjen Pol. Winarto di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (24/10/2024), saat memimpin rilis enam tersangka jaringan Fredy Pratama yang ditangkap menyelundupkan total 70,76 kilogram sabu-sabu dan 9.560 butir ekstasi. Foto: ANTARA

Qnews.co.id, JAKARTA – Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan terus menelusuri aset jaringan Fredy Pratama alias Miming dengan menahan enam tersangka.

Informasi teranyar, Polda Kalsel berhasil membongkar jaringan Fredy Pratama yang telah menyelundupkan 70,76 kilogram sabu-sabu dan 9.560 butir ekstasi.

Bacaan Lainnya

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol. Kelana Jaya menjelaskan pihaknya berupaya mengungkap jaringan narkoba tersebut termasuk menerapkan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap enam tersangka.

“Tim masih mendalami untuk dipelajari ke arah TPPU,” kata Kombes Pol. Kelana Jaya di Banjarmasin, Kamis (24/10).

Menurut Kelana, keenam tersangka yang telah ditangkap itu, segera dilakukan penelusuran rekam jejaknya. Termasuk mencari tahu, kapan mereka bergabung dalam jaringan Fredy Pratama.

Penyidik juga tengah berupaya membuka riwayat transaksi keuangan, termasuk aset yang dimiliki dari aktivitas peredaran narkoba, jika memang terindikasi adanya TPPU.

“Sejauh ini, mereka ini hanya kaki tangan yang mendapatkan perintah pengendali di atasnya,” ungkap Kelana didampingi Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Ade Harri Sistriawan.

Kelana menyebut peran enam tersangka itu berbeda-beda. Adapun MAZ, AW, dan JIB berperan sebagai pengambil barang ke Kalimantan Barat setelah mendapatkan perintah. Sedangkan MMU merupakan pengendali narkoba di lapangan dan terdeteksi sebagai operator jaringan Fredy Pratama untuk wilayah Jakarta, Surabaya, dan Bali.

Tersangka MMA diketahui sehari-harinya merupakan mekanik yang mampu memodifikasi mobil. Saat dilakukan pemeriksaan, ia diketahui memiliki bunker untuk menyimpan sabu dan ekstasi.

Sementara STV merupakan penjaga gudang penyimpanan narkoba di Banjarmasin. Saat pasokan tiba dari Kalimantan Barat, STV akan membantu untuk selanjutnya disebar sesuai dengan permintaan pasar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan