Kenapa IHSG Anjlok 5 Hari Berturut-turut

Pekerja melihat gawainya di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Foto: ANTARA

Qnews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG secara 5 hari berturut-turut mengalami penurunan sebesar 8,28%. Sebelum mengalami tren ini, IHSG masih berada di level 7073 pada hari perdagangan 4 Februari 2025.

Tercatat, pada hari ini, Selasa (11/2/2025) IHSG dibuka pada level 6.648,14 dengan level tertinggi 6.658,23 dan ditutup di level 6531,99.

Bacaan Lainnya

Sedangankan total lot yang sudah diperjualbelikan sebanyak 169,39 juta lot dengan total value 12,69 triliun.

Selanjutnya dari total 11 sektor yang ada di bursa, hampir semua berada di zona merah, kecuali sektor teknologi yang naik sebanyak 0,53%.

Menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (Dirut BEI), Imam Rachman tren ini menjadi kesempatan untuk investor membeli saham-saham blue chip karena harga lebih murah atau ‘diskon’.

“Ya, time to buy. Tinggal lihat saham-saham yang turun, seperti saham blue chip sudah turun terlalu dalam. It’s time to buy (blue chip). Kita kan bicara investasi jangka panjang, bukan cuma pendek,” kata Imam.

Menurutnya, investor bisa memanfaatkan pelemahan IHSG untuk tujuan investasi jangka panjang.

Adapun saham-saham dengan pergerakan kenaikan harga tertinggi pada hari ini (11/2) adalah Sekar Laut Tbk (SKLT) sebesar 34,12%, Geoprima Solusi Tbk (GPSO) 24,86%, Sekar Bumi Tbk (SKBM) 24,84%.

Sedangkan saham-saham dengan pergerakan penurunan harga terendah adalah Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) sebesar -19,64%, Perindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) -19,01%, Indosat Tbk (ISAT) -15,36%.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan