Museum sebagai Ruang Publik dan Peran Gen Z Menyebarkannya melalui Medsos

Museum Kebangkitan Nasional terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 26 dijadikan salah satu destinasi wisata sejarah di ibu kota. Di museum ini banyak terpajang koleksi-koleksi peninggalan STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Dokter Bumiputra pertama di Indonesia. Foto: kemdikbud.

Qnews.co.id, JAKARTA – Pelaksana Tugas Penanggung Jawab Museum Kebangkitan Nasional (Muskitnas) Brahmantara mengungkapkan tata kelola museum saat ini telah mengalami transformasi yang luar biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat telah menjadikan museum sebagai ruang publik yang kini semakin mendapat perhatian.

Hal itu salah satunya, akibat peran para pemuda, khususnya generasi Z (gen Z) yang kerap berkunjung lalu menyebarkan museum sebagai ruang publik melalui media sosial (medsos).

Bacaan Lainnya

“Museum ini kan satu ruang publik yang memiliki satu nilai yang sangat tinggi kalau kita berbicara tentang historical value (nilai sejarah),” ujar Brahmantara di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Jumat (13/9).

Gen Z memang unik karena memiliki perilaku yang spesifik, yakni kerap menyebarkan apa mereka lihat melalui media sosial dan jejaring mereka. Secara aktif mereka menyebarkan ke teman-temannya terkait peran museum sebagai ruang publik.

Jika sebelumnya, ketertarikan masyarakat terhadap museum dirasa kurang, karena sifatnya yang monoton dan kaku, secara perlahan image tersebut berubah.

“Saat ini, melalui museum dan cagar budaya atau Indonesian Heritage Agency (IHA) melalui program pilar reimajinasi, kita punya reprogramming, jadi bagaimana kita menginisiasi program yang inovatif dan berkelanjutan, dalam konteks bagaimana mewujudkan museum sebagai ruang publik,” paparnya.

Selain itu, Brahmantara membeberkan pihaknya terus meningkatkan dan membenahi fasilitas layanan tidak hanya dari segi interior saja. Pemerintah akan mengembalikan narasi yang menjadi ciri khas dari setiap museum.

“Kami mengembalikan narasi terkait substansi di masing-masing museum. Seperti di Museum Kebangkitan Nasional ini, jadi mengembalikan narasi sejarahnya dulu seperti apa pada masing-masing museum. Kita mulai dari narasi untuk memberikan ketertarikan kepada generasi muda,” terangnya.

Menurut Brahmantara, salah satu program strategis prioritas dari IHA adalah immersive museum yang akan menampilkan narasi-narasi yang interaktif tentang museum.

“Lalu ada diksi baru, digital twin yang merupakan bagian dari digital asset management, itu menjadi program strategis prioritas juga yang saat ini dilakukan oleh IHA untuk membangun satu framework yang holistik dan berkelanjutan,” paparnya.

Dengan demikian, publik yang selama ini terbatas informasinya, bisa mendapatkan akses yang utuh, menyeluruh, dan lengkap tentang keunikan sebuah museum.

Senada, Phillip Matthew Chandra, siswa kelas XII dari SMAK Penabur Bandung, Jawa Barat, yang menjadi pemenang dalam ajang Museum Kebangkitan Nasional Model United Nations (Muskitnas MUN) 2024 menyampaikan pentingnya generasi muda menggemari sejarah sebagai fungsi rekreatif.

“Suka sejarah itu enggak usah hobi, enggak usah kita kerjanya berhubungan dengan sejarah. Saya belajar dari guru kalau sejarah itu punya fungsi rekreatif, kalau kita terhubung dengan sejarah, lanjutkan dan pelajari sedalam-dalamnya, karena di luar kegunaan nyatanya, sejarah itu sangat menghibur,” terangnya.

Menurutnya, masyarakat dapat belajar lebih banyak dari museum. Karena museum tidak hanya menghadirkan cerita tentang masa lalu, tetapi juga cara kerja dunia saat ini yang penuh kompleksitas.

“Kita bisa belajar banyak dari museum, jadi saya mengajak kepada teman-teman, para pemuda, kalau punya kesempatan mengunjungi museum apa saja, kunjungilah,” ujarnya.

Museum Geologi misalnya, kata Phillip. Di tempat itu, banyak hal yang bisa dipelajari. Pengetahuan baru yang akan memperkaya pengalaman setiap orang.

“Karena dari belajar sejarah secara fisik dari museum, kita bisa mempelajari cara kerja di dunia, bahkan pola-pola yang terjadi di sejarah, berfungsi sekali untuk mengetahui itu,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan