Qnews.co.id, JAKARTA – Kabar gembira datang dari kedutaan besar Indonesia di Kairo, Mesir melalui siaran pers yang diterima pada Minggu (8/9). Pihak kedutaan mengungkapkan dua perusahaan Mesir sangat tertarik untuk mengimpor produk kayu gaharu asal Indonesia.
Minat itu mengemuka saat Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf melakukan pertemuan dengan sejumlah buyer Mesir pada Sabtu (7/9).
Lutfi menjelaskan Indonesia sangat menyambut baik permintaan produk kayu gaharu. Selain gaharu, Mesir juga tertarik dengan produk manufaktur seperti aki dan suku cadang kendaraan, fiber glass, hingga aluminium.
Direktur Middle East Haji Yusuf, seperti dikutip dalam siaran pers tersebut, mengaku sedang membaca peluang impor produk gaharu dari Indonesia.
Baca juga: Gandeng Zimbabwe, Indonesia Berambisi jadi Raja Baterai EV
Perusahaan yang dipimpin Yusuf juga diketahui sangat membutuhkan produk aki dan suku cadang kendaraan, serta bahan produksi untuk fiber glass dan aluminium.
Manajer Pemasaran Khayrat Siwa Ashraf Al Masry menjelaskan permintaan kayu gaharu tersebut berupa Grade I dan Grade II, yaitu yang mengandung minyak dan tanpa minyak.
Produk tersebut, nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik tasbih dan bahan baku wewangian di Mesir.
“Konsumen Mesir menyukai rempah dan wewangian yang dihasilkan kayu gaharu. Kebanyakan tertarik dengan kualitas yang dimiliki oleh kayu gaharu Indonesia,” terangnya.
Baca juga: Fortune Indonesia: BNI Masuk 100 Perusahaan Terbesar RI
Sementara itu, CEO Khayrat Siwa Mahdy Qadoura membeberkan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan ekspor buah, minyak zaitun, dan produk biji kurma.
Kurma jenis Siwa dianggap sebagai makanan dengan kepadatan energi tinggi, kaya akan sumber zat besi, dan serta kalsium.
Manyikapi permintaan tersebut, Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti mengaku siap membantu untuk memperkenalkan produk kurma Siwa, yang memang sudah dikenal oleh pasar Indonesia.
Ia menambahkan, “Indonesia merupakan pengimpor produk kurma terbanyak dari Mesir, Arab Saudi, dan Tunisia.”
Baca juga: Rela Datang dari Malaysia Hanya untuk Seminar Saham Quotient Fund
Sementara itu, Dubes Lutfi menyampaikan harapan bahwa Indonesia dan Mesir bisa mengembangkan pasar, saling bertukar informasi produk bisnis, serta meningkatkan pertemuan bisnis dalam pameran dagang seperti Trade Expo Indonesia (TEI).
TEI sendiri akan digelar pada 9-12 Oktober mendatang di ICE di BSD City, Tangerang, Banten.
TEI sebelumnya (2023), menurut Kemlu RI telah mendatangkan lebih dari 33.000 pembeli dan pengunjung dari 114 negara. Adapun total transaksi mencapai 25,3 miliar dolar AS (sekitar Rp392,65 triliun).