Qnews.co.id, JAKARTA – Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengingatkan agar Indonesia perlu beradaptasi dengan siapa pun yang terpilih melalui pemilu presiden (Pilpres) Amerika Serikat nanti.
“Indonesia perlu beradaptasi dengan siapa pun yang menang,” kata Hikmahanto dikutip dari ANTARA di Jakarta, Selasa (5/11).
Indonesia, kata Hikmahanto, perlu melihat kebijakan yang akan diterapkan oleh pemenang Pilpres AS nanti. Termasuk kemampuan adaptasi yang cepat dengan kebijakan tersebut.
“Pokoknya, yang penting kita harus beradaptasi. Siapa pun yang menang, kita harus lihat kebijakannya seperti apa,” terang Hikmahanto.
Senada, Profesor Muda Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad) Teuku Rezasyah juga mengingatkan agar Indonesia perlu beradaptasi dengan pemenang Pemilu Amerika.
“Dan mereka (AS) juga beradaptasi dengan Indonesia, ” terang profesor yang akrab disapa Reza itu.
Menurut Reza, Indonesia tidak perlu terkesan terlalu mendukung salah satu kandidat presiden AS. Indonesia, hanya perlu bersikap normatif dan menghormati setiap hasil pemilu AS tersebut.
“Karena bagaimana pun, Indonesia terikat pada hukum internasional, terikat pada hukum bilateral,” ujar Reza.
Selasa, 5 November 2024, warga Amerika Serikat dari 50 negara bagian secara bersamaan melangsungkan pemungutan suara untuk memilih Presiden dan Kongres ke-60. Presiden yang terpilih nantinya merupakan Presiden ke-47 dan Wakil Presiden ke-50 Amerika Serikat.
Saat ini, calon utama presiden berasal dari petahana Wakil Presiden Kamala Harris yang merupakan perwakilan Partai Demokrat dan Donald Trump, mantan presiden AS, yang didukung oleh Partai Republik.
Calon presiden lainnya adalah Chase Oliver dari Partai Libertarian; Jill Stein, seorang dokter dan calon dari Partai Hijau; serta Cornel West yang merupakan calon independen.
