Qnews.co.id, JAKARTA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani membeberkan target investasi pada 2025 sebesar 120 juta dolar AS. Angka tersebut jika dikonversi setara dengan Rp1.900 triliun rupiah.
Hal itu diutarakan Rosan dalam sambutannya di acara Gala Dinner bersama duta besar negara sahabat yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Jumat (1/2) malam.
“Target investasi tahun depan sebesar 120 juta dolar AS, untuk investasi dari luar negeri dan lokal,” ujar Rosan.
Rosan mengungkapkan target investasi tersebut mencakup investasi dari luar negeri dan lokal, yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada momen gala dinner bersama sejumlah duta besar negara sahabat, Rosan menekankan tentang pentingnya upaya untuk meningkatkan investasi, terutama untuk sektor energi yang berorientasi ekspor.
Ia menilai, potensi energi terbarukan dimiliki Indonesia yang telah mencapai sekitar 3.700 gigawatt, telah berasal dari berbagai sumber di antaranya panel surya, energi surya, hidro, geotermal (panas bumi) dan biomassa.
“Kita menginginkan lebih banyak lagi investasi, terutama di sektor energi terbarukan yang khusus berorientasi ekspor. Potensi energi terbarukan kita mencapai 3.700 gigawatt, datang dari panel surya, hidro, energi surya, biomassa, dan geothermal,” terangnya.
Secara khusus Rosan menyoroti potensi geothermal Indonesia sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Khususnya yang terdapat di wilayah Jawa sangat berpeluang untuk dimanfaatkan secara baik, karena itu ia ingin mendorong investasi di bidang geothermal.
Peningkatan investasi di energi terbarukan, kata Rosan, menjadi penting untuk mencapai komitmen Indonesia dalam hal menurunkan emisi karbon atau net-zero pada tahun 2060.
Menteri Investasi juga mengingatkan bahwa meskipun memiliki potensi yang besar, implementasi investasi haruslah dilakukan melalui kerja kolaborasi yang baik dengan semua pihak.
Hanya melalui kerja sama yang solid, Rosan optimistis Indonesia mampu memanfaatkan potensi energinya untuk kemajuan ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.
“Indonesia memiliki potensi yang besar, namun dari potensi ini, kita tidak bisa melakukannya sendirian. Kita harus bekerja sama,” kata Rosan.