Qnews.co.id, JAKARTA – Tren busana di kalangan anak muda, terutama mahasiswa sering kali dipengaruhi oleh viralitas di media sosial dan perilaku imitasi. Hal itu dilakukan demi mendapat pengakuan bahwa ia telah mengikuti tren tekini.
Psikolog anak dan keluarga Sani Budiantini Hermawan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia mengungkapkan hal itu. Menurutnya, apa yang terjadi saat ini, tak lebih dari sekedar tren agar dianggap sebagai anak modern.
“Perilaku imitasi atau meniru gaya busana demi mendapat pengakuan bahwa dia mengikuti tren atau gaya saat ini, agar dianggap menjadi anak modern,” kata Sani di Jakarta, Sabtu (14/9).
Menurut Sani, perlu dipertimbangkan apakah busana tersebut pantas dipakai di lingkungan sekitar. Pasalnya, belum lama ini viral soal ajakan mengenakan lingerie ke lingkungan kampus.
“Lingerie itu kan sebenarnya pakaian malam tapi ketika itu dipakai di kampus, mungkin lebih dilihat bukan lingerie–nya, tapi dari sisi kesopanan,” ujarnya.
Cara berbusana biasanya terikat dengan etika dan nilai di lingkungan masyarakat. Karena itu, ketika ada ajakan untuk mengenakan lingerie, pihak kampus harusnya lebih peduli dan peka.
Sayangnya, tidak semua kampus memiliki aturan yang tegas soal gaya berbusana. Oleh karena itu, ujar Sani, setiap kampus perlu menerapkan aturan tegas disertai konsekuensi terkait aturan busana yang diperbolehkan dan tidak di lingkungan akademik.
“Hal itu penting agar mahasiswa tidak gegabah memakai hal yang mungkin melanggar etika kesopanan saat ke kampus,” ujarnya.
Di sisi lain, modernisasi kerap menjadi alasan bagi mahasiswa untuk mengabaikan etika dalam berpakaian. Biasanya, mereka lebih fokus pada pengakuan sosial atau ingin dianggap up-to-date dalam mengikuti tren gaya busana terkini.
Meski begitu, aturan dan etika tetap harus menjadi pedoman utama, apalagi saat berbusana ke kampus. Dengan begitu akan tercipta lingkungan yang kondusif dan tetap menjunjung tinggi nilai kesopanan yang ada.
Sebelumnya, media sosial X sempat dihebohkan dengan trending topic lingerie yang dimulai dari cuitan seorang perempuan yang dengan bangganya memamerkan outfit lingerienya.
Di video itu tampak ia menjelaskan bahwa hidup hanya sekali dan seakan mengajak yang lainnya untuk memakai lingerie saat ke kampus.
Tak ayal, cuitan itu memicu kontroversi hingga menjadi trending dan viral di jejaring media sosial.
