Qnews.co.id – Founder LQ Indonesia Law Firm, Alvin Lim meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas keterlibatan pegawai Kementerian Komunikasi dan Informasi Digital (Komdigi) yang sebelumnya bernama Kominfo dalam bisnis judi online sampai ketingkat atas.
Sebelumnya, sebanyak 11 orang pegawai negeri sipil (PNS) Komdigi beserta seorang staff ahli berhasil diamankan polisi lantaran menyalahgunakan kewenangan dalam mengawasi laman judi online.
Padahal seharusnya para pegawai Komdigi memiliki tugas untuk memblokir semua situs judi online yang beroperasi di Indonesia.
“Ya itu membuktikan sekali lagi tesis saya bahwa bandar-bandar besarnya ini masih tidak tersentuh yang masih tersentuh baru pns-pns nya dan pns-pns itu tidak mungkin bisa bergerak sendiri tanpa persetujuan dari atasannya,” kata Alvin Lim kepada Qnews.co.id.
“Jadi harus di cek itu yang paling atasnya ya terutama menteri Menkominfo yang sebelumnya,” tegas Alvin Lim.
Akan tetapi, Alvin Lim yang tak pernah henti menyuarakan soal berantas maraknya judi online di Indonesia juga mengaku kecewa dengan kinerja pihak kepolisian yang dinilai kurang berani mengusut masalah ini hingga ke tingkat atas.
Alvin Lim berharap, pihak kepolisian berani ambil sikap untuk membongkar masalah judi online sampai ke akar-akarnya.
“Ya kenapa kok bisa ada seperti itu, yang namanya kepala tidak mungkin tau apa yang dibuat oleh ekornya dan itu sesuatu yang pasti. Gausah pura-pura lah kita juga sudah tahu bahwa bosnya yang paling besar juga mereka tidak bisa sentuh. Jadi ujung-ujungnya itu hanya pencitraan saja,” ujar Alvin Lim.
Sebagai informasi, Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan terhadap markas jaringan judi online yang diduga dioperasikan oleh pegawai Komdigi di sebuah ruko kawasan Galaksi Grand City, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat siang, 1 November 2024 lalu.
Dari hasil penggeledahan tersebut, polisi sukses menangkap 11 orang terkait aktivitas judi online yang diantaranya merupakan pegawai hingga staf ahli di Komdigi.
