Danhil Azhar Sebut Materi Pembekalan Calon Menteri Prabowo Soal Antikorupsi

Juru bicara Presiden terpilih Prabowo Subianto, Danhil Azhar Simanjuntak (foto: Antaranews)

Qnews.co.id, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengumpulkan para calon menterinya untuk diberikan pembekalan di kediamanya, Padepokan Garuda Yaksa, Bojong Koneng, Hambalang, Sentul, Jawa Barat (Jabar), pada Rabu (16/10).

Juru bicara Prabowo Subianto, Danhil Azhar Simanjuntak mengungkap, materi pembekalan tersebut meliputi berbagai topik, diantaranya isu antikorupsi dan geopolitik.

“Materi pembekalan mencakup pemerintahan yang bersih dan antikorupsi, geopolitik dan geostrategis, serta strategi pertumbuhan ekonomi,” kata Danhil kepada wartawan di lokasi.

Meski demikian, Dahnil tidak menyebut secara detail terkait siapa saja calon menteri yang hadir dalam acara tersebut. Diketahui, pembekalan calon menteri itu dijadwalkan berlangsung selama dua hari.

Berdasarkan pantauan Qnews.co.id di lapangan, beberapa tokoh yang hadir dalam pembekalan tersebut, antara lain Menkominfo Budi Arie Setiadi, dan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selain itu, hadir juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto.

Sebelumnya, sebanyak 49 tokoh yang dipanggil untuk bertemu dengan Prabowo di kediamannya di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10).

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengundang politisi, akademisi, serta sejumlah tokoh yang pernah menjabat sebagai menteri di era Presiden Joko Widodo.

Sementara pada Selasa (15/10), giliran sekitar 59 calon wakil menteri dan kepala badan yang turut hadir, di antaranya pesohor seperti Raffi Ahmad, Giring Ganesha, mantan atlet Taufik Hidayat, dan musisi Yovie Widianto.

Prabowo melalui Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa fokus kabinetnya tidak hanya pada tokoh politik, tetapi juga pada profesional yang memiliki keahlian khusus.

“Banyak dari kalangan profesional yang diusulkan, baik untuk posisi menteri maupun kepala badan, lebih banyak dari kalangan profesional,” ungkap Dasco.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan