Dapat Izin PUPR, Pembangunan PLTS Terapung 14.7 GW Segera Direalisasikan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Kementerian ESDM

Qnews.co.id, JAKARTA – Kementerian PUPR telah memberikan persetujuan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung. Nantinya pengembangan PLTS terapung akan difokuskan pada permukaan waduk, dengan kapasitas hingga 14,7 gigawatt di 257 lokasi.

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi menjelaskan pemanfaatan floating PV di beberapa permukaan bendungan yang dimiliki Kementerian PUPR akan mengakselerasi tambahan 14 GW energi listrik.

Bacaan Lainnya

“Kementerian ESDM sudah menerima persetujuan dari Menteri PUPR untuk meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya yang memanfaatkan waduk milik Kementerian PUPR,” ujar Hendra dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (13/9)

Ia mengungkapkan, lokasi pengembangan tersebut tersebar di sejumlah wilayah seperti Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Persetujuan dari Kementerian PUPR tersebut, kata Hendra, telah membuka peluang besar dalam pemanfaatan permukaan waduk untuk menghasilkan energi terbarukan. Pada gilirannya, hal itu diperlukan untuk mengakselerasi tercapainya karbon bersih (Net Zero Emissons/NZE) pada tahun 2060.

“Nah, ini tentu saja mesti diinventarisasi ya, karena antara potensi, kesiapan jaringan listrik, dan kapan masuk RUPTL sesuai dengan COD, sudah dikomunikasikan dengan Gatrik dan PLN. Jadi, nanti tinggal melihat kapan masuk dalam rencana,” papar Hendra.

Berdasarkan catatan yang ada, potensi dari permukaan waduk milik Kementerian PUPR untuk pemasangan PLTS terapung mencapai 89,37 gigawatt, tersebar di 293 lokasi.

Dari jumlah itu, 257 lokasi dengan potensi 14,7 gigawatt merupakan properti milik Kementerian PUPR, dengan sebaran yakni Jawa-Bali 114 lokasi dengan kapasitas 9 gigawatt, Sumatera 17 lokasi dengan pengembangan elektrifikasi 2 gigawatt, Kalimantan 11 lokasi berkapasitas 690 megawatt, Sulawesi 15 lokasi dengan kapasitas 1,6 gigawatt.

“Serta Maluku-Nusa Tenggara 100 lokasi dengan kapasitas elektrifikasi mencapai 1,3 gigawatt,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan