Dukung Pejuang Kanker Payudara, AstraZeneca Kembangkan Pengobatan Terbaru

Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia Hoerry Satrio (kiri) bersama komunitas penyintas kanker payudara Lovepink dan dokter spesialis hematologi dan onkologi Prof. DR. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM dalam acara talkshow "Mengenal Metastasis Her2-Low" di Jakarta, Kamis (19/09/2024) Foto: ANTARA

Qnews.co.id, JAKARTA – Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia Hoerry Satrio mengungkapkan komitmen perusahaan untuk mendukung perjuangan para penyintas kanker payudara.

Melalui kampanye #AndHeartTogethe, AstraZeneca telah berhasil mengembangkan penelitian untuk pengobatan kanker payudara metastasis Her2-Rendah (Her2-Low).

Bacaan Lainnya

“Kami AstraZeneca berkomitmen untuk melakukan research untuk menemukan obat-obat untuk tumor-tumor yang mungkin belum ada harapan, ” kata Hoerry pada talkshow ‘Mengenal Metastasis Her2-Low’ di Jakarta, Kamis (20/9).

Hoerry menjelaskan kampanye yang digaungkan produsen obat AstraZeneca itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit kanker payudara metastasis Her-2 low. Hal itu perlu dilakukan karena kanker payudara HER2-Rendah merupakan konsep baru di Indonesia.

Di samping itu, rendahnya kesadaran masyarakat tentang kanker payudara, telah meningkatkan angka penderita kanker payudara di Indonesia. Hal itu diperparah dengan rendahnya pelaksanaan skrining kanker payudara hingga pemahaman diagnosis HER2-Rendah di kalangan pasien yang perlu dibangun.

HER2 adalah protein yang memacu pertumbuhan reseptor tirosin kinase yang diekspresikan pada permukaan berbagai jenis tumor, termasuk kanker payudara. Orang dengan kadar HER2 rendah dapat berupa HR+ (reseptor hormon positif) atau HR- (reseptor hormon negatif).

Pasien dengan tingkat ekspresi HER2 yang tinggi diklasifikasikan sebagai HER2-positif dan mewakili sekitar 15-20 persen dari seluruh kejadian kanker payudara. Secara historis, tumor yang tidak diklasifikasikan sebagai HER2-positif diklasifikasikan sebagai HER2-negatif.

“Ilmu sains untuk diagnosis Her2-Low ini di Indonesia baru banget, sebelumnya pilihan pengobatannya hanya kemoterapi sekarang dia punya harapan baru untuk opsi treatment,” papar Hoerry.

Pengobatan Trastuzumab Deruxtecan yang dikembangkan AstraZeneca untuk pengobatan kanker payudara Her2-Low sudah melalui semua proses uji coba dari FDA dan BPOM. Dengan demikian sudah lolos semua persyaratan secara klinis, keamanan dan efikasi.

Untuk pasien yang masuk golongan kanker payudara metastasis Her2-Low, pengobatan ini sudah bisa diaplikasikan ke pasien dengan melakukan konsultasi ke dokter. Hal itu diperlukan untuk menentukan penggunaan obat sesuai tipe kankernya.​​​​​​​

Hoerry mengungkapkan ke depannya AstraZeneca mempunyai visi agar kanker bukan lagi jadi salah satu penyebab kematian tertinggi. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan diharapkan bisa memberikan banyak manfaat bagi pasien.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan