Qnews.co.id, JAKARTA – Anggota Komisi II DPR RI dari fraksi Demokrat, Rezka Oktoberia, mempertanyakan efektivitas dan transparansi anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pembuatan film untuk sosialisasi pemilih. Pertanyaan ini mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara KPU dan DPR RI yang berlangsung pada Selasa, (10/9) kemarin.
Dalam rapat tersebut, Rezka mengkritik langkah KPU yang mengeluarkan dana untuk memproduksi dua film, ‘Kejarlah Janji’ dan ‘Tagihlah Janji’, yang bertujuan mengedukasi pemilih. Namun, ia meragukan apakah kedua film tersebut memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih.
“Apa efeknya pembuatan film ini? Kalau tidak ada efeknya, kenapa harus keluarin uang?” ujar Rezka di hadapan jajaran KPU di Kompleks Parlemen, Jakarta, yang menekankan perlunya evaluasi mendalam terhadap efektivitas film-film yang sudah diproduksi.
Rezka juga menyoroti kemungkinan adanya produksi film-film selanjutnya, tanpa adanya evaluasi yang jelas terhadap proyek sebelumnya.
“Kita tidak tahu apakah akan ada film ketiga, keempat, atau berikutnya. Evaluasi ini penting dilakukan agar ada kejelasan manfaat dari pengeluaran ini,” tambahnya.
Selain mempertanyakan efektivitas, Rezka juga menyoroti transparansi anggaran yang digunakan KPU dalam proyek pembuatan film tersebut. Ia meminta KPU untuk menjelaskan secara rinci dari mana sumber anggaran dan jenis pembiayaan yang digunakan dalam proyek ini.
“Ini masuk anggaran mana? Tolong dijelaskan, karena saya tidak tahu jenis pembiayaannya,” pungkasnya.
Kritik ini mencerminkan kekhawatiran Komisi II DPR terkait penggunaan anggaran yang tidak efisien dan ketidakjelasan dalam proyek sosialisasi pemilih melalui media film.
Evaluasi terhadap langkah KPU ini menjadi penting guna memastikan bahwa anggaran yang digunakan benar-benar mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu meningkatkan kesadaran pemilih dalam pemilu.