Qnews.co.id, JAKARTA – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan batas zona bahaya untuk aktivitas masyarakat berada pada radius tujuh kilometer dari puncak gunung.
Adapun status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini telah meningkat dari level III menjadi level IV (Awas) pada Senin (4/11) pagi.
“Kami merekomendasikan agar tidak ada aktivitas apapun dalam radius minimal tujuh kilometer dari pusat erupsi,” terang M Wafid, Kepala Badan Geologi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/11).
Badan Geologi mengungkapkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi dalam beberapa hari terakhir. Hingga Jumat (1/11) telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500-2.000 meter di puncak.
“Pada periode ini terekam adanya getaran gempa yang terjadi di Desa Dulipali, Kecamatan Ille Bura, Flores Timur,” ujarnya.
Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah melaporkan setidaknya delapan warga meninggal dunia di Kecamatan Walanggitang. Korban meninggal dunia akibat peningkatan aktivitas erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki ini.
Sementara itu, petugas pos pengamatan gunung api dari Badan Geologi di Desa Pululera, Kecamatan Walanggitang mendapati adanya tumpukan material lava pada bagian timur laut yang pergerakannya sangat lambat.
“Dari citra satelit Sentinel 2 juga terlihat adanya material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah Gunung Lewotobi Laki-laki,” kata Wafid.
Sementara itu, hasil pengukuran petugas di lapangan menggunakan drone, tercatat lokasi aliran lava berada di sekitar 4,3 kilometer dari pusat kawah. Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang tinggi, memungkinkan lava bergerak konstan meskipun sangat perlahan.
Di saat yang sama, juga tercatat peningkatan gempa vulkanik dalam dan dangkal. Data menunjukkan terjadi 119 kali gempa vulkanik dalam, 19 gempa vulkanik dangkal dan 6 kali gempa tremor harmonik yang terus berlanjut hingga Sabtu (2/11).
Sebelumnya, jumlah vulkanik dalam rata-rata sebanyak 10-12 kali dalam sehari. Gempa dengan frekuensi rendah juga terekam pada periode ini. Hal itu, kata Wafid, mengindikasikan adanya aliran magma menuju permukaan.
Karena itu, masyarakat yang berada di radius tujuh kilometer atau lebih dekat, diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir dan Nobo, warga diminta untuk bersiap mengungsi,” tandasnya.