GLD, SLV, dan USO Berpotensi Momentum Bullish

Kenaikan harga emas (GLD) didukung oleh permintaan kuat dari bank sentral serta ketegangan geopolitik, Foto: Quotient Fund Indonesia

Qnews.co.id, JAKARTA – Analis Quotient Fund Indonesia Devin Emilian menjelaskan secara umum, pasar untuk GLD, SLV, dan USO menghadapi momentum bullish yang berkelanjutan, meskipun ada beberapa tantangan yang harus diwaspadai.

Kenaikan harga emas (GLD) didukung oleh permintaan kuat dari bank sentral serta ketegangan geopolitik, sementara perak (SLV) diuntungkan oleh permintaan industri dan penggunaan teknologi seperti AI.

Bacaan Lainnya

Di sisi lain, minyak (USO) menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tetapi masih dibayangi oleh ketidakpastian pasokan global dan dinamika politik. Meskipun peluang untuk koreksi jangka pendek tetap ada, tren jangka panjang untuk ketiga aset ini tetap positif.

Emas (GLD)

GLD tetap berada dalam tren naik dengan harga yang membuat puncak dan dasar yang lebih tinggi. Setelah pemotongan suku bunga baru-baru ini, harga emas global mendekati $2,587 per ons dengan kemungkinan mencapai $2,600.

Momentum bullish GLD didukung oleh pemotongan suku bunga, permintaan dari bank sentral, dan minat investor ritel. Geopolitik yang tegang dan pelemahan Dolar AS juga memberikan dorongan pada harga.

“RSI mendekati level overbought di 65.54, tetapi masih ada ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum kemungkinan terjadi penurunan,” ujar Devin kepada Qnews.co.id di Jakarta, Jumat (21/9).

Meskipun pemotongan suku bunga baru-baru ini mendorong kenaikan harga emas, pendekatan data-driven yang diambil oleh pengambil kebijakan dapat membatasi ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut. Hal itu berpotensi membatasi momentum bullish pada harga emas.

Harga emas yang sebelumnya melonjak di atas $2,600 menunjukkan bahwa sebagian besar ekspektasi pelonggaran sudah tercermin di pasar, sehingga ada risiko koreksi jangka pendek.

“Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, termasuk situasi di Lebanon, dapat menambah risiko geopolitik yang mendorong permintaan emas,” ujarnya.

Sejauh ini, ada potensi kenaikan menuju $245-$250 jika harga berhasil bertahan di atas $240. Namun, koreksi jangka pendek mungkin terjadi karena harga mendekati kondisi overbought.

“Meskipun demikian, prospek jangka panjang tetap bullish dengan fundamental yang kuat mendukung tren kenaikan,” kata Devin.

Perak (SLV)

SLV telah keluar dari pola falling wedge, menunjukkan pembalikan bullish. Harga perak naik ke $28.09, didorong oleh kenaikan harga yang kuat.

“Momentum bullish SLV didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut dan permintaan industri yang kuat. Pelemahan dolar AS serta ketidakpastian geopolitik juga mendukung tren ini,” kata Devin.

RSI berada di 61.14, masih memberi ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum mencapai kondisi overbought.

Selain permintaan umum untuk perak, meningkatnya penggunaan perak dalam teknologi, termasuk tren AI, juga mendorong momentum bullish untuk SLV di luar penggunaan industri tradisional.

“Namun, seperti emas, perak mungkin menghadapi aksi ambil untung karena kedua logam berada di dekat zona overbought,” jelasnya.

Jika harga mampu menembus $28.50, potensi kenaikan menuju $29 sangat mungkin. Support utama terletak di $27.50.

“Meskipun momentum positif diperkirakan akan berlanjut, penting untuk memantau tanda-tanda aksi jual saat harga mendekati resistance utama,” terang Devin.

Minyak (USO)

USO mengalami pemulihan setelah tren turun sebelumnya dan kini berada di $72.75, dengan potensi melanjutkan kenaikan lebih lanjut.

Momentum USO cenderung netral karena pasar minyak masih dipengaruhi oleh ketidakpastian pasokan dan permintaan global.

“Pemotongan suku bunga baru-baru ini meningkatkan ekspektasi pemulihan permintaan minyak, meskipun belum ada arah yang jelas,” papar Devin. RSI saat ini berada di 51.10, menunjukkan potensi gerakan harga ke dua arah.

    Meskipun pemotongan suku bunga memicu kenaikan harga minyak, ketidakpastian terkait pasokan dan permintaan tetap menjadi faktor utama. Selain itu, ketidakpastian politik global dan pemilihan yang akan datang menambah volatilitas pada harga minyak, dengan risiko lebih tinggi dibandingkan hanya faktor penawaran-permintaan.

    Jika USO berhasil menembus $74, tren naik akan berlanjut. Namun, jika harga gagal mempertahankan level ini, ada risiko USO kembali menguji support di $70.50, yang dapat memicu penurunan lebih lanjut jika level tersebut ditembus.

    Secara keseluruhan, GLD, SLV, dan USO menunjukkan potensi kelanjutan momentum bullish. GLD didorong oleh permintaan bank sentral dan risiko geopolitik, meskipun mendekati kondisi overbought.

    “SLV diuntungkan oleh permintaan industri dan teknologi, tetapi juga mendekati level overbought,” ujar Devin

    USO sedang pulih dari penurunan sebelumnya, namun ketidakpastian terkait pasokan dan permintaan global serta faktor geopolitik dapat menyebabkan volatilitas.

    “Trader perlu berhati-hati terhadap koreksi jangka pendek,” tandasnya.

    Pos terkait

    Tinggalkan Balasan