Gunung Merapi Luncurkan 11 Kali Guguran Lava Disertai Gempa

Gunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 mdpl, per 2010) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Foto: wikipedia

Qnews.co.id, JAKARTA Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan guguran lava sebanyak 11 kali pada Jumat (8/11).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso menjelaskan hasil pengamatan yang dilakukan pada pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, terlihat guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng. Guguran lava itu bergerak dengan jarak luncur maksimum 1,6 kilometer.

Bacaan Lainnya

“Teramati ada 11 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.600 meter,” kata dia Agus di Yogyakarta, Jumat (8/11).

Selama periode pengamatan itu, kata Agus, Gunung Merapi juga mengalami sebanyak 43 kali gempa guguran lava dengan amplitudo 3-42 mm selama 25.2-160.1 detik. Juga teramati sebanyak 59 gempa fase banyak dengan amplitudo 3-6 mm selama 5.6-8.76 detik.

Dari pengamatan visual tersebut diketahui asap kawah bertekanan lemah dengan warna putih memiliki intensitas tipis dengan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Merapi.

Adapun cuaca di gunung saat itu cerah dan mendung. Angin diketahui bertiup tenang ke arah barat. Sementara itu, suhu udara mencapai 15-19 derajat Celsius dengan kelembaban udara sebesar 66-92.8 persen, dan tekanan udara 838.9-918 mmHg.

Merujuk laporan BPPTKG periode 25 Oktober -1 November 2024, diketahui morfologi kubah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan akibat aktivitas pertumbuhan kubah, dan guguran lava. Sementara untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan.

“Dari analisis foto udara yang diterima pertanggal 24 Oktober 2024, volume kubah barat daya telah mengalami peningkatan sebesar 3.077.000 meter kubik, sementara kubah tengah sebesar 2.361.800 meter kubik,” papar Agus.

Agus memastikan, hingga saat ini, BPPTKG masih terus mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga berdasarkan sejumlah indikator.

Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta mengimbau warga agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah yang memiliki potensi bahaya.

Guguran lava dan awan panas akibat erupsi Gunung Merapi, kata Agus, akan berdampak ke area dalam sektor selatan hingga wilayah barat daya. Wilayah itu meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal 5 kilometer), Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Kali Bebeng (sejauh maksimal 7 kilometer).

Lalu pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer, dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer. Adapun lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif akan mampu menjangkau radius tiga kilometer dari kawasan puncak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan