Qnews.co.id, JAKARTA – Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi berkolaborasi bersama BerdayaBareng mendorong pengembangan pariwisata yang inklusif.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan IFG di Labuan Bajo, Oktarina Dwidya Sistha menjelaskan, pihaknya melatih sebanyak 21 pelaku UMKM perempuan dan kaum disabilitas di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Ini memang salah satu concern kami dalam mewujudkan, mendukung pembangunan nasional dan memang optimalisasi UMKM ini juga menjalankan ketentuan yang ada di Peraturan Menteri BUMN Nomor 1 tahun 2023,” kata Oktarina, Kamis (12/9).
Ia menambahkan, pelatihan dan pemberdayaan bertajuk ‘Program Inklusif dan Berdaya Bersama Pelaku Pariwisata di Labuan Bajo’ dilaksanakan selama tiga hari sejak 10-13 September 2024. Pelatihan didukung oleh Komunitas Srikandi IFG dan IFG Disability Community.
“Kenapa Labuan Bajo karena memang Labuan Bajo merupakan salah satu daerah yang sudah menjadi program rutin kami di setiap tahun Labuan Bajo karena kami melihat potensi UMKM-nya juga cukup baik dan menurut Kami masih bisa dioptimalkan lagi,” paparnya.
Oktarina menjelaskan kegiatan tersebut juga merupakan rangkaian kegiatan olah raga tahunan Labuan Bajo Marathon 2024.
“Selain UMKM, kami juga melaksanakan program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan), kalau dari IFG sendiri juga ada program Labuan Bajo Marathon jadi itu mungkin bisa menjadi satu rangkaian dari kegiatan tahunan di dari IFG,” kata Oktarina.
Tim TJSL IFG Fitrah Eliba menjelaskan para pelaku UMKM mendapatkan pelatihan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran produk dan digital online serta materi lainnya untuk pengembangan usaha.
“Mereka merupakan pelaku usaha dan sebenarnya usaha-usaha mereka itu sudah dibeli dan dikenal juga sebenarnya, tapi mereka itu belum bisa bagaimana memasarkan agar lebih baik lagi dari yang sebelumnya,” terangnya.
Setelah pelatihan, lanjut Oktarina, para peserta akan didampingi selama enam bulan. Mereka juga akan dievaluasi demi meningkatkan usaha yang berdampak pada peningkatan ekonomi para pelaku UMKM.
“Pelatihan secara online selama tiga bulan lalu monitoring hingga enam bulan, dari sini akan ada evaluasi apakah bisa orang ini yang melanjutkan atau orang baru lagi,” ucapnya.
Seorang pelaku UMKM Ida Ayu Putu Merlina Wiryani mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat membantu dalam pengembangan usaha jajanan yang dimilikinya.
“Sangat membantu usaha kami untuk jangka panjang karena kami diajarkan bagaimana membuat strategi bisnis, manajemen keuangan yang baik, juga bagaimana cara membuat foto produk yang baik, sehingga ketika kami membuat iklan ataupun juga konten itu bisa menarik,” paparnya.
Dia membeberkan, para pelaku UMKM akan didampingi secara daring selama tiga bulan usai pelatihan. Dengan begitu, akan membantu UMKM mengembangkan usahanya.
“Sangat berdampak untuk kami para pelaku UMKM terutama di Labuan Bajo yang menjadi destinasi wisata,” ujarnya.
Ida Ayu menambahkan, “Dimana banyak wisatawan yang akan datang ke sini dan tentunya mereka mencari produk oleh-oleh seperti yang kami buat dan dengan adanya kegiatan ini tentunya produk kami semakin dikenal.”