Qnews.co.id, JAKARTA – Analis Quotient Fund Indonesia Devin Emilian mengungkapkan harga emas saat ini berada dalam fase stabil dengan tren sideways mendekati level tertinggi baru-baru ini.
Spot gold tercatat di $2,511.52 per ounce, sedangkan futures emas AS turun tipis 0.1% menjadi $2,539.20.
Data terbaru menunjukkan inflasi konsumen AS naik 0.2% bulan lalu, sesuai dengan kenaikan bulan Juli, yang memperkuat ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.
“Dalam beberapa hari mendatang, perhatian pasar akan tertuju pada data ekonomi AS seperti Indeks Harga Produsen (IHP) dan klaim pengangguran awal, yang bisa mempengaruhi kebijakan suku bunga The Federal Reserve,” ujar Devin kepada Qnews.co.id, Kamis (12/9).
Dengan potensi pemotongan suku bunga, biaya peluang memegang emas tanpa hasil akan menurun, sehingga bisa menjadi momentum bullish bagi emas.
Selain itu, SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kenaikan 0,20% dalam kepemilikannya menjadi 866,18 ton pada Rabu (11/9), menunjukkan peningkatan minat investor pada aset ini.
“Analisis teknikal menunjukkan bahwa emas dapat menguji kembali level tertinggi di $2,529 per ounce, terutama jika ada faktor pendukung seperti ketidakpastian geopolitik, termasuk insiden terbaru di Gaza yang meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe-haven,” paparnya
Saat ini, kata Devin, analisis dan prospek SPDR Gold Trust (GLD) berada dalam tren naik yang ditandai dengan pola higher highs dan higher lows, namun sedang mengalami konsolidasi di dekat level resistensi kunci di $234.01.
“Support berada di sekitar $228.74, yang merupakan area kuat bagi pembeli dan dapat menjadi dasar untuk potensi rebound,” katanya.
Harga bergerak dalam channel ascending dan mendekati batas atas channel tersebut, menunjukkan sentimen bullish yang berkelanjutan.
RSI berada di kisaran 50-60, mendekati kondisi overbought, namun masih memiliki ruang untuk kenaikan lebih lanjut.
“Jika GLD berhasil menembus resistensi di $234.01, ini bisa menjadi sinyal kelanjutan tren naik; sebaliknya, jika gagal, bisa terjadi koreksi atau konsolidasi lebih lanjut,” ujar Devin.
Secara keseluruhan, prospek GLD tetap positif dengan potensi kenaikan lebih lanjut jika level resistensi berhasil ditembus.
Secara keseluruhan, emas (GLD) berpotensi bullish dengan konsolidasi di dekat resistensi utama dan dipengaruhi oleh kebijakan The Fed serta ketidakpastian geopolitik.