Qnews.co.id, JAKARTA – PT Financial Quotient Indonesia kembali menggelar pelatihan eksklusif dan intensif bertajuk Training Kecerdasan Keuangan Bersama Alvin Lim di Hotel Mercure Tangerang Center, Tangerang, Sabtu (2/11).
Menurt Alvin, pelatihan finansial ini bertujuan untuk memberdayakan peserta dengan keterampilan dan pengetahuan penting agar unggul dalam dunia keuangan yang dinamis.
Terlebih lagi, ekonomi Indonesia saat ini berada dalam ancaman resesi. Oleh karena, penting bagi semua pihak untuk mengajarkan masayarakat cara mengelola keuangan secara cerdas.
“Saat ini, kan, Indonesia berada hampir dalam kondisi resesi. Jadi otomatis orang itu harus belajar bagaimana mengatasi hal tersebut. Jangan sampai kalau resesi ekonomi mereka sulit, jadi kita di sini mengajarkan masayarakat mengelola keuangan yang cerdas agar tidak miskin,” kata Alvin kepada Qnews.co.id saat ditemui usai memberikan materi dalam seminar tersebut.
Lebih lanjut, Founder LQ Indonesia Law Firm itu menjelaskan, seminar kecerdasan keuangan tersebut sudah hampir sepuluh kali pertemuan digelar, dengan peserta mencapai lebih dari 100 orang.
Seminar ini juga mengajarkan cara membuka rekening di Amerika Serikat dan strategi trading Options yang benar.
Selain itu, kata Alvin, para peserta juga diberikan materi bagaimana mengantisipasi risiko dari pergerakan sekuritas saham sehingga mampu mendulang profit.
“Tipe-tipe investasi dan risiko dalam berinvestasi itu apa dan juga bagaimana cara untuk menganalisa pergerakan sekuritas,” ujarnya.
Mantan Vice President dan licensed trader di Amerika itu mengungkapkan, dari ratusan peserta yang telah mengikuti peserta seminarnya, seluruhnya melaporkan hasil positif. Termasuk mendulang keuntungan dari strategi yang diajarkan.
“Dari peserta yang ikut semuanya sudah untung, dan nanti kita buka supaya peserta seminar yang ikut sekarang ini melihat performa seminar sebelumnya,” katanya.
Alvin menambahkan, “Minimal mereka 25000 ribu USD berinvestasi. Dari nilai investasinya itu mereka sudah dapat profit dua persen sampai 4 persen setiap bulannya.”
Pada kesempatan itu, Alvin Lim juga meminta pemerintah agar tidak mempersulit masyarakat yang ingin melakukan transaksi dolar ke luar negeri. Pasalnya, dalam trading Options para trader harus bertransaksi menggunakan mata uang dolar AS.
“Kesulitannya sih, jika melakukan transaksi, karena Indonesia ini sangat sulit melakukan transfer. Jadi kalau mentransfer dari Indonesia itu ke luar negeri kalau dalam nominal dolar itu sulit,” pungkasnya.