Qnews.co.id, JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (13/9) dibuka naik. Peningkatan itu dipengaruhi sentimen Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).
Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah menguat 29 poin atau 0,19 persen menjadi Rp15.410 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.439 per dolar AS.
“Rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar AS yang masih tertekan oleh harapan jangka panjang bahwa dolar AS akan lebih lemah apabila Harris memenangkan Pilpres AS,” kata Lukman Leong, analis mata uang, Jumat (13/9).
Lukman memprediksi nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp15.350 per dolar AS sampai dengan Rp15.450 per dolar AS.
Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar tidak bisa dipisahkan dari pencalonan Kamala Harris dari mewakili Partai Demokrat dan saingannya Donald Trump dari Partai Republik yang akan berlaga di pemilu presiden Amerika Serikat (AS). Mereka akan memperebutkan kursi kepresidenan melalui pemilu yang digelar pada 5 November 2024.
Selain itu, penguatan rupiah akan terbatas karena investor cenderung masih menantikan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan. Hal itu untuk melihat arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS.
Bank sentral AS atau The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps).