Qnews.co.id, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto disarankan harus berani mengambil tindakan reshuffle jika ada para menteri Kabinet Merah Putih tak becus dalam bekerja.
Hal tersebut disampaikan Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes dalam media briefing, dikutip Sabtu (26/10).
“Kalau ada menteri yang tidak berkinerja baik harus reshuffle,” ujarnya.
Menurut Arya, Presiden Prabowo harus rutin melakukan evaluasi kinerja para menteri, wakil menteri hingga kepala badan lembaga. Hal tersebut untuk mengetahui apa saja yang sudah dilakukan para pembantunya.
“Bisa dilakukan evaluasi, bahkan 6 bulan setelah kabinet dilantik, demi memastikan jalannya program-program pemerintah,” ucapnya.
Dia menjelaskan, bahwa proses restrukturisasi pemerintahan harus sesuai dengan Peraturan Presiden untuk mencegah kendala dalam kinerja kabinet.
“Jika restrukturisasi tidak selesai pada akhir Desember 2024, maka kabinet bisa terhambat oleh urusan administratif dan organisasi, bukan fokus pada eksekusi kebijakan,” tutur Arya.