Qnews.co.id, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mulai menggagas hadirnya rumah gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan skema gerakan gotong royong.
Maruarar yang akrab disapa Ara menjelaskan lokasi rumah gratis tersebut merupakan sumbangan swasta. Dan sebagai tahap awal percontohan dari pembangunan rumah gratis akan dimulai di Kabupaten Tangerang, Banten, tidak jauh dari Bandara Soekarno-Hatta.
Lokasi untuk rumah gratis itu nantinya menjadi percontohan dari gerakan gotong royong pembangunan rumah gratis bagi MBR dengan dukungan berbagai pihak. Dan sejauh ini, Maruarar telah bertemu dengan sejumlah pengembang seperti Aguan dari Agung Sedayu, Prayogo Pangestu dari Barito Grup, Boy Tohir dari Adaro, Laurence dari Harum Energi, hingga Franki Wijaya dari Sinar Mas.
“Tadi sudah ada yang menawarkan tanah di Palangkaraya dan Kalimantan Barat untuk dibangun rumah,” ujar Maruarar dalam acara groundbreaking di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang – Banten, Jumat (1/11).
Momen itu menjadi penanda dimulainya Gerakan Nasional Gotong Royong Bangun Rumah untuk Rakyat. Pada kesempatan itu Menteri PKP secara resmi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan rumah gratis bagi MBR yang merupakan sumbangan dari swasta.
Peletakan batu pertama pembangunan rumah gratis bagi MBR tersebut dilakukan di atas lahan seluas 2,5 hektare. Tanah tersebut merupakan hibah dari PT Bumi Samboro Sukses yang sebagiannya merupakan milik Menteri PKP.
“Jadi tanahnya ini sebagian merupakan punya Pak Menteri, sebagian lagi punya perusahaan. Sebagai Menteri kita harus memberi contoh gotong royong,” papar Maruarar.
Sugianto Kusuma (Aguan) selaku Direktur Utama PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang juga CEO Agung Sedayu Grup pada kesempatan itu menuturkan Agung Sedayu Grup selalu mendukung program pemerintah. Karena itu mereka akan terlibat untuk membangun rumah bagi rakyat.
Sejauh ini, pihak Agung Sedayu sudah membantu membangun rumah untuk rakyat sebanyak 6.800 unit. “Sehingga lewat pencanangan ini oleh Pak Menteri, kami langsung menyatakan dukungan. Kita harapkan pengusaha lain bisa ikut bangun rumah bagi rakyat yang kurang beruntung,” terang Aguan.
Aguan juga menuturkan bahwa pembangunan rumah gratis merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) atau bentuk tanggung jawab dan kewajiban perusahaan terhadap sosial dan lingkungan masyarakat.
Aguan membeberkan, pada tahun 2025, PIK rencananya akan membangun 10 ribu rumah. Dengan begitu pekerjaan Kementerian PKP akan menjadi lebih ringan.
“Dana pembangunannya berasal dari alokasi CSR yang memang sudah dialokasikan Rp60 miliar setiap tahunnya,” pungkas Aguan.