Prabowo Dinilai Tak Punya Komitmen Berantas Kemiskinan Rakyat yang Terstruktural

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan empat menterinya untuk selamatkan nasib karyawan Sritex

Qnews.co.id, JAKARTA – Pidato perdana Presiden Prabowo Subianto di Gedung MPR RI dinilai tak mempunyai komitmen untuk memberantas pemiskinan rakyat yang tersetruktural.

Menurut Koordinator Nasional Fian Indonesia, Marthin Hadiwinata, hal yang mendasar menyebabkan kemiskinan secara struktural karena kebijakan pemerintah yang lebih fokus terhadap pembangunan infrastruktur.

Bacaan Lainnya

Namun, lupa terhadap akses pembangunan ekonomi masyarakat. Seharusnya Prabowo fokus dengan hal tersebut.

“Prabowo gagal memahami kemiskinan. Karena yang terjadi adalah pemiskinan struktural yang disebabkan oleh struktur negara,” kata Marthin dihubungi Qnews.co.id, Senin (21/10).

Menurut dia, pidato Prabowo yang membahas pemenuhan hak atas pangan dan gizi sangat kontradiksi dengan kebutuhan ekonomi masyarakat.

Marthin menjelaskan, dalam pidatonya petani dan nelayan tidak memiliki agenda pengakuan dan perlindungan produsen pangan mulai dari reforma agraria hingga dukungan perlindungan sosial dan ekonomi.

“Ini sangat Kontradiksi pencapaian pemenuhan pangan dengan lumbung pangan untuk swasembada pangan yang akan dilakukan dengan proyek Food Estate,” tuturnya.

Dia menyebut proyek Food Estate terbukti tidak melibatkan komunitas petani dan masyarakat adat dan telah merampas hak-hak mereka.

“Kemudian menghancurkan sumber-sumber agraria dan menghilangkan peran petani dan nelayan sebagai produsen pangan menjadi korporasi,” imbuhnya.

Selain itu, tambah Marthin, makan bergizi gratis yang merupakan salah satu program unggulan Prabowo, berpotensi bancakan korupsi dan konflik kepentingan.

“Sementara, tidak sama sekali menyebut pengembalian fungsi dan peran KPK sebagai lembaga independen. Korupsi yang terkait dengan sumber daya agraria untuk pangan sangat tinggi,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan