Qnews.co.id – Sebanyak 24 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Namun ada hal yang menarik untuk dibahas dari kasus tersebut. Diantaranya adalah peran dan latar belakang dari tersangka bernama Zulkarnaen Apriliantony (ZA) alias Tony Tomang.
Dalam kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Komdigi, ZA alias Tony Tomang memilki peran yang sangat krusial, salah satunya menjadi penghubung antara bandar judi online dengan para pegawai Kementerian Komdigi.
Selain itu, ZA juga diketahui menjadi orang yang memasukkan Adhi Kismanto alias Fallen ke Komdigi. Dia juga yang main ‘belakang’ mengenalkan Fallen langsung ke Budi Arie agar diterima di Komdigi.
Disana Adhi Kismanto alias Fallen dipakai oleh Budi Arie sebagai staf ahli Kominfo/Komdigi yang katanya mampu men-take down 50 hingga 100 ribu situs judi online per harinya.
Sayangnya setelah masuk dalam daftar pekerja Kominfo/Komdigi, Adhi Kismanto alias Fallen malah mengelola mesin atau software crawling web-web judi online, sesuai dengan tujuan awal ZA.
Atas hal itu, banyak pihak yang meminta Budi Arie juga harus ikut bertanggung jawab atas keterlibatan sejumlah oknum pegawai Kominfo/Komdigi dalam pengelolaan situs judi online.
Selain memiliki peran krusial dalam permainan situs judi online di Kominfo/Komdigi, ZA juga memiliki latar belakang yang cukup mentereng di negeri ini.
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Ekonomi Kreatif di Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan pernah menjabat sebagai komisaris PT Hotel Indonesia Natour (HIN), perusahaan yang terdaftar sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tak hanya itu saja, dari hasil penelusuran jejak digital yang ditulis Bangkapos, ZA juga pernah menjabat sebagai Direktur II di Tim Pemenangan Nasional untuk pasangan calon Ganjar-Mahfud selama Pilpres 2024 lalu.
Terbaru, ZA juga memiliki jabatan sebagai tim konten dan media sosial untuk pemenangan Pilkada dari Partai PDI Perjuangan (PDIP) yang bakal di gelar pada 27 November 2024 ini.
Adapun pembentukan tim tersebut diinisiasi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang diumumkan pada hari kedua Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Ancol, Jakarta Utara mulai 24-26 Mei 2024 lalu.
Sementara itu, penangkapan belasan pegawai Kemkomdigi kini menyasar Budi Arie, selaku bekas menteri yang memimpin lembaga yang dulunya bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Sebab, kasus penyalahgunaan wewenang ini berada di bawah kepemimpinannya. Akan tetapi, Budi Arie menegaskan kalau dirinya justru menjadi korban pengkhianatan oleh pegawai Kominfo/Komdigi.
“(Saya) justru menjadi korban pengkhianatan yang dilakukan (oknum) pegawai Komdigi,” ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (10/11) lalu.