Qnews.co.id, JAKARTA – Financial Advisor Community Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Viko Hadian mengungkapkan pentingnya edukasi literasi keuangan kepada kalangan generasi Z.
Edukasi terkait literasi keuangan, perencanaan investasi, serta kehati-hatian terhadap aktivitas keuangan ilegal menjadi hal yang penting dikehui Gen Z agar terhindar dari aktivitas penipuan.
“Untuk bentengi diri dari maraknya penipuan berkedok investasi dan aktivitas keuangan ilegal di era digital,” ungkap Viko di Jakarta, Selasa (22/10).
Menurut Viko, ada sejumlah hal yang patut diperhatikan terkait cara mengatur perencanaan keuangan. Di antaranya menurunkan rasio utang, melestarikan aset/kekayaan, mengembangkan kekayaan dengan cara investasi, menjaga keamanan kekayaan hingga mengatur keuangan secara baik.
“Generasi Z perlu tahu tentang literasi keuangan agar mereka mampu memahami dan mengelola keuangan secara lebih efektif,” katanya.
Ia menambahkan, “Seperti kebiasaan saat menabung, mengelola keuangan dan utang, berinvestasi, termasuk merencanakan keuangan di masa mendatang.”
Saat ini, setidaknya ada tiga fenomena di kalangan generasi Z yang berdampak buruk bagi kehidupan mereka saat menggunakan layanan keuangan digital. Fenomena itu di antaranya you only live once (Yolo), fear of missing out (Fomo), dan fear of other peoples opinion (Fopo).
“Selain pemahaman risiko, teman-teman perlu paham kebutuhan keuangannya sendiri. Jangan cuma ikut tren yang dapat uang sedikit langsung dipakai untuk belanja,” imbuhnya.
Fenomena Fomo juga jamak ditemui di kalangan generasi Z. Menurut Viko, anak muda perlu memahami tentang layanan keuangan digital secara bijak. Karena jangan hanya ikut tren, tanpa memahami dan mampu mengelola keuangan pribadi secara efektif.
Sementara terkait fenomena Fopo, Viko menganjurkan generasi Z agar keputusan untuk mencoba layanan keuangan digital haruslah dipikirkan secara matang dan didasarkan pada skala prioritas.
“Jangan karena takut akan dikritik orang, kita tidak pernah tahu layanan tersebut memiliki izin resmi atau tidak,” paparnya.
Tidak hanya itu, Viko kembali mengingatkan generasi Z agar memahami sejumlah modus penawaran layanan keuangan digital. Menurutnya, perlu berhati-hati dengan tidak mudah percaya dengan beragam tawaran yang beredar saat ini.
“Caranya, pastikan layanan tersebut telah memiliki izin resmi dari OJK,” tandasnya.